Puji Peran Erdogan Bagi Perdamaian Palestina, Putin: Tuhan Memberkati Dia 

657
Presiden Rusia Vladimir Putin.

Muslim Obsession – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (14/12/2023) bahwa dia akan mengunjungi Türkiye pada awal tahun 2024 sambil memuji Presiden Recep Tayyip Erdoğan atas upayanya untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Saat menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers tahunannya di Moskow, Putin mengatakan Erdoğan memainkan peran penting dan memimpin dalam menyelesaikan situasi di Gaza.

“Dia adalah salah satu pemimpin komunitas internasional yang memberikan perhatian terhadap tragedi ini. Dia melakukan segalanya untuk mengubah situasi menjadi lebih baik, demi perdamaian abadi,” ujarnya. “Dia sangat aktif dalam masalah ini. Tuhan memberkati dia,” tambah Putin.

Pemimpin Rusia, yang membina hubungan dekat dengan Ankara selama masa jabatannya, mengatakan bahwa dia berencana melakukan perjalanan ke Türkiye untuk bertemu Erdoğan sebelum akhir tahun, namun jadwal mereka tidak sesuai, sehingga kunjungan direncanakan dilakukan awal tahun depan.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Rabu mengatakan Moskow tidak dapat mengakui metode Israel terhadap kelompok Palestina Hamas sebagai tindakan yang “dapat diterima.”

“Sejak awal, kami mengutuk keras… serangan teroris Hamas pada 7 Oktober terhadap warga sipil Israel… dan segera menyerukan perlunya menekan aktivitas teroris tersebut. Namun, pada saat yang sama, kami tidak dapat mengakuinya sebagai hal yang dapat diterima. metode-metode yang mulai digunakan (oleh Israel) terhadap Hamas, yang mana warga sipil paling menderita,” kata Lavrov dalam pidatonya di Dewan Federasi Rusia, dilansir Daily Sabah.

Lavrov mengatakan bahwa Israel tampaknya yakin bahwa mereka mempunyai hak untuk menghancurkan Hamas dengan cara apa pun.

Lavrov mengatakan bahwa akibat dari pemikiran tersebut jelas karena banyaknya korban jiwa di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, ketika serangan Israel dimulai.

“Permukiman diratakan dengan tanah, lebih dari 18.000 warga sipil telah tewas, angka ini meningkat setiap hari, dua pertiga dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Situasinya sangat buruk,” ucap Lavrov.

Pernyataannya muncul beberapa hari setelah pembicaraan antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Vladimir Putin, di mana Perdana Menteri Israel mengkritik kerja sama antara Rusia dan Iran dan menyatakan ketidakpuasannya terhadap posisi yang diambil terhadap Israel oleh perwakilan Rusia di PBB dan di forum lain.

Lavrov mengatakan saat ini ada perselisihan di PBB tentang siapa yang akan menang dalam retorika, dalam perjuangan ideologi.

Dia mengatakan Rusia tidak akan pernah menyetujui kesepakatan yang melemahkan keamanan Israel, namun Moskow juga yakin bahwa keamanan hanya dapat dijamin sesuai dengan keputusan PBB, yang menyerukan negara Palestina merdeka.

Dia menuduh Barat tidak berniat membentuk negara seperti itu, dan menambahkan bahwa upaya untuk menciptakan pemukiman Yahudi di Tepi Barat tidak berhenti.

“Praktik penghancuran rumah-rumah warga Palestina dan pengusiran keluarga Palestina dari rumah-rumah tersebut terus berlanjut karena Israel ingin mengembangkan wilayah tersebut untuk pemukiman baru,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here