Perhimpunan Dokter Paru: Tak Ada Ruginya Ikut Divaksin

355

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Pokja Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengajak masyarakat untuk diragu dilakukan vaksinansi Covid-19. Mengikuti vaksin dianggap tidak ada yang rugi.

Sebab, kata dia, vaksin tersebut akan berguna mengurangi risiko terpapar Covid-19 dibandingkan tidak mendapatkan vaksinasi. Sehingga divaksin lebih baik.

“Jadi tetap enggak ada ruginya divaksin. Pertama risiko untuk sakit (Covid-19) kecil, kemudian juga kalaupun ada risiko menjadi sakit maka penyakitnya juga lebih ringan,” kata Erlina dalam konferensi persnya, Sabtu (23/1/2021).

Menurut Erlina peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada, namun peluang tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar setiap orang yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

“Tapi karena ada unsur kekebalan dan ada perlawanan dalam tubuh juga disitu biasanya kalaupun sakit ringan-ringan saja,” ujar dia.

Adapun proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu. Dalam proses awal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang yang pertama kali divaksin Covid-19.

Kini proses vaksinasi sudah mulai dilakukan di seluruh penjuru Tanah Air. Vaksin akan diprioritaskan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19.

Sampai dengan Sabtu (23/1/2021) tercatat ada 172.901 tenaga kesehatan yang telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Namun, dari total angka tersebut sebanyak 27.000 tenaga kesehatan batal ataupun ditunda penerimaan vaksinasinya..Batal atau ditundanya pemberian vaksin pada temaga kesehatan itu disebabkan beberapa alasan.

Mulai dari tingginya tekanan darah saat proses screening, penyintas Covid-19 ataupun sedang menyusui. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here