Penelitian Ungkap Jutaan Mikroplastik di Botol Susu Bayi

794

Muslim Obsession – Penelitian baru menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu botol dapat menelan lebih dari satu juta keping mikroplastik setiap hari, menyoroti banyaknya plastik dalam produk makanan kita.

Ada bukti yang berkembang bahwa manusia mengonsumsi partikel kecil dalam jumlah besar, yang terbentuk ketika potongan plastik yang lebih besar terurai, tetapi sangat sedikit yang diketahui tentang konsekuensi kesehatannya.

Peneliti di Irlandia, seperti dilansir Daily Sabah, Kamis (22/10/2020) mengamati tingkat pelepasan mikroplastik dalam 10 jenis botol bayi yang digunakan untuk menyiapkan susu formula atau aksesori berbahan polypropylene, plastik yang paling umum digunakan untuk wadah makanan.

Mereka mengikuti pedoman resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia tentang sterilisasi dan kondisi persiapan formula.

Selama periode uji 21 hari, tim menemukan bahwa botol melepaskan antara 1,3 juta hingga 16,2 juta mikropartikel plastik per liter saat terkena suhu tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan potongan mikroplastik terlepas dalam tujuh botol karena panas saat menyiapkan formula.

Ia juga mengamati bahwa semakin hangat cairan di dalamnya, semakin banyak mikroplastik yang dilepaskan.

Mereka kemudian menggunakan data ini untuk memodelkan potensi paparan bayi global terhadap mikroplastik dari pemberian susu botol, berdasarkan rata-rata nasional menyusui.

Mereka memperkirakan bahwa rata-rata bayi yang diberi susu botol dapat menelan 1,6 juta mikropartikel plastik setiap hari selama 12 bulan pertama kehidupan mereka.

Penulis penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Nature Food, mengatakan bahwa sterilisasi dan paparan suhu air yang tinggi memiliki efek terbesar pada pelepasan mikroplastik, dari 0,6 juta partikel per liter rata-rata pada 25 derajat Celcius (77 derajat Fahrenheit) menjadi 55 derajat Celcius.

“Kami menunjukkan bahwa paparan bayi terhadap mikroplastik lebih tinggi daripada yang diketahui sebelumnya karena prevalensi produk berbasis polipropilen yang digunakan dalam persiapan formula dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk menilai apakah paparan mikroplastik pada tingkat ini menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi,” ungkap studi.

“Jumlah partikel mikroplastik yang terdeteksi tampak sangat tinggi,” kata Philipp Schwabl, seorang peneliti di Medical University of Vienna yang menulis editorial yang menyertai penelitian tersebut.

“Namun, kami belum mengetahui dampak menelan tingkat mikroplastik seperti itu pada bayi atau secara umum pada kesehatan manusia,” tandasnya.

Para penulis mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP), bagaimanapun, bahwa tujuan penelitian adalah tidak membuat orang tua khawatir tentang potensi risiko kesehatan dari mikroplastik botol.

“Kami telah mengkomunikasikan, sekuat yang kami bisa, bahwa kami tidak mengetahui potensi risiko kesehatan akibat menelan mikroplastik pada bayi,” ujar tim dari Trinity College Dublin. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here