Penelitian Sebut Covid-19 Pengaruhi Kesehatan Mental dan Otak

603

Muslim Obsession – Sebuah studi oleh profesor Universitas Oxford menyatakan bahwa virus corona baru mungkin terkait dengan peningkatan risiko penyakit mental atau gangguan otak.

“Satu dari delapan orang yang terinfeksi COVID-19 didiagnosis dengan penyakit psikologis atau neurologis dalam waktu enam bulan setelah dites positif,” kata Dr. Max Taquet, dari departemen psikiatri di Oxford, dilansir Al Arabiya, Jumat (29/1/2021).

“Itu berarti 33,6 persen dari pasien COVID-19,” imbuh Taquet.

Baca Juga: Terhubung dengan Alam Baik untuk Kesehatan Mental di Tengah Pandemi

Pada pasien dengan riwayat gangguan mental atau otak sebelumnya, kemungkinan mengembangkan penyakit baru meningkat menjadi satu dari tiga.

Studi – yang belum ditinjau sejawat – menganalisis catatan kesehatan elektronik dari 236.379 pasien virus corona yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Penelitian: Orang yang Pulih dari Covid-19 Rentan Terkena Gangguan Otak

Ini membandingkan kelompok dengan orang lain yang didiagnosis dengan influenza atau dengan infeksi saluran pernapasan antara 20 Januari dan 13 Desember 2020.

Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar diagnosis – termasuk stroke, pendarahan akut di dalam tengkorak atau otak, demensia, dan gangguan psikotik – lebih sering terjadi pada pasien COVID-19 dibandingkan pada pasien dengan influenza atau infeksi saluran pernapasan.

Studi ini mungkin mengkonfirmasi perdebatan yang sedang berlangsung tentang efek jangka panjang dan merugikan dari pandemi pada pasien.

“Ini kemungkinan karena kombinasi stres psikologis yang terkait dengan pandemi khusus ini dan efek fisik dari penyakit tersebut,” ujar Michael Bloomfield, konsultan psikiater di University College London, kepada Reuters tentang studi serupa pada November.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here