Pariwisata Halal Indonesia Duduki Rating Pertama di Dunia

844

Dalam beberapa tahun terakhir, Kemenpar sendiri gencar melakukan perbaikan di sektor aksesibilitas, komunikasi, pengendalian faktor lingkungan, hingga pelayanan. Untuk aksesibilitas, peningkatan signifikan dilakukan di 5 wilayah. Ada Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau & Riau, Jakarta, dan Lombok. Fokusnya mulai dari bandara, pelabuhan, jalan, hingga rel kereta api.

Untuk pengembangan komunikasi juga gencar dilakukan pada 5 wilayah itu. Fokusnya pengembangan Muslim Visitor Guide, Stakeholder Education, Market Outreach, Tour Guide, hingga Digital Marketing. Pergerakan wisatawannya sangat positif. Mobilitasnya semakin mudah dengan dukungan WiFi di bandara, lalu destinasi punya komitmen kuat mengembangkan infrastruktur.

Wisatawan juga dimanjakan dengan beragam fasilitas pendukung wisata halal. Pada 5 daerah itu, destinasi wisatanya selalu didukung dengan restauran halal yang tersertifikat. Jumlah tempat ibadah banyak dan tersebar merata. Pun serupa dengan bandaranya yang dilengkapi prayer room. Untuk hotel, dapurnya tersertifikat halal lalu atraksinya kuat dengan nuansa Islami.

“Yang jelas, fasilitas terbaik wista halal ada di Indonsia. Bukan hanya kuantitas saja, tapi kualitasnya juga bisa dipertanggungjawabkan. Semua tertib aturan dan tersertifikasi dengan baik, bahkan secara berkala rutin di upgrade. Dengan upaya yang dilakukan, kami yakin tahun depan posisi GMTI Indonesia akan berada di atas Malaysia. Indonesia akan berstatus peringkat 1 secara penuh,” paparnya.

CEO Crescent Rating dan Halal Trip Fazal Bahardeen mengatakan Indonesia berhasil menduduki posisi teratas dalam indeks melalui serangkaian upaya yang telah dilakukan Kementerian Pariwisata Indonesia dalam berinvestasi di industri pariwisata dan perjalanan, serta pengembangan infrastruktur ramah wisatawan muslim.

Untuk diketahui, pasar wisata halal merupakan salah satu sektor pariwisata dengan tingkat pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Pada 2026, kontribusi sektor pariwisata halal diperkirakan melonjak sebesar 35% menjadi US$300 miliar terhadap perekonomian global, meningkat dari US$220 miliar di tahun 2020.

Berikut Sepuluh Posisi Teratas GMTI 2019

1. Indonesia (78)

2. Malaysia (78)

3. Turki (75)

4. Arab Saudi (72)

5. Uni Emirat Arab (71)

6. Qatar (68)

7. Maroko (67)

8. Bahrain (66)

9. Oman (66)

10. Brunei Darussalam (65)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here