Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-81)

VII. Nabi Ilyas, Ilyasa, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Aqsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.

413
Yoas yang masih bayi diselamatkan Yoseba. (Sumber: Alkitab SABDA.org)

Pada tahun ke tujuh Atalya menjadi raja, perpecahan balatentara Yudea menemukan bentuknya ketika salah satu imam Haikal Sulaiman yaitu Yoyada dengan sembunyi-sembunyi mempertemukan pemimpin satuan seratus bala tentara dengan Yoas di Haikal Sulaiman. Mereka kemudian bersepakat memberontak dan menyusun rencana pemberontakan.

Imam Yoyada bahkan memberikan tombak tombak dan perisai perisai simpanan Nabi Dawud untuk memperkuat mental para pimpinan pasukan seratus. Persis usai hari sabat, ketika waktu pergantian pasukan keamanan istana, imam Yoyada membawa Yoas keluar dari persembunyiannya, kemudian dihadapan balatentara perseratus dan rakyat Yudea, Yoas dinobatkannya menjadi raja kemudian mereka mengaraknya ke Haikal Sulaiman.

Atalya yang tidak mengetahui bahwa balatentara kerajaan telah memberontak. Ketika mendengar sorak sorai rakyat, kemudian bersama pengawal raja melihat ke Haikal Sulaiman. Didapatinya di sana Yoas telah berdiri dan berpakaian serta membawa atribut kerajaan sedang dielu elukan sebagai raja Yudea. Atalya lalu ditangkap dan dibawa keluar dari Haikal Sulaiman. Imam Yoyada tidak ingin ada pembunuhan di Haikal Sulaiman.

Atalya kemudian dibunuh di istana kerajaan. Setelah itu rakyat pergi ke kuil Ba’al, membunuh penjaga dan para imam kuil Ba’al, menghancurkan mezbah dan semua peralatan peribadatan Ba’al dan kuil Ba’al dirobohkan. Setelah itu arak arakan rakyat kembali ke Haikal Sulaiman, menemui Yoas bin Ahazia yang masih berumur sekitar 8 tahun untuk diarak sebagai raja dan memasuki istana.

Setelah terbunuhnya Atalya, rakyat Yudea merobohkan dan membakar kuil kuil Ba’al dan membunuh para imamnya. Setelah itu kehidupan di Yudea menjadi aman. Namun ketika dewasa, Yoas mengecewakan rakyat Yudea karena tidak mempunyai keberanian melawan raja Aram, Hazael. Untuk menghindari perang dengan Aram, Yoas mengambil kekayaan negara untuk membayar Hazael agar tidak menyerang Yudea.

13. Kematian Nabi Ilyasa’.

Saat itu, raja Samaria telah beralih kepada anak Yehu, yaitu Yoahas bin Yehu. Tidak banyak perubahan apapun ketika Yoahas menjadi raja Samaria, hingga akhirnya Yoahas meninggal dunia dan kerajaan Samaria di perintah oleh anaknya yaitu Yoas bin Yoahas. Nama anak Yoahas mirip dengan nama raja Yudea yaitu Yoas.

Ketika Nabi Ilyasa’ sakit keras dan Yoas bin Yoahas menengoknya. Konon Nabi Ilyasa’ kemudian memberi Yoas bin Yoahas anak panah dan diperitahnya Yoas bin Yoahas memukulkan ke tanah. Oleh Yoahas anak panah itu dipukulkan ke tanah hingga tiga kali. Nabi ilyasa’ kemudian mengatakan kepada Yoas bin Yoahas bahwa dia akan mengalahkan kerajaan Aram sebanyak tiga kali. Tidak berapa lama setelah Yoas meninggalkan rumahnya, kemudian terdengar berita Nabi Ilyasa’ meninggal, namun tidak diketahui dengan pasti dimana meninggalnya Nabi ilyasa’ dan dikuburkan dimana. Nabi Ilyasa’ hidup pada sekitar 885 SM sampai 795 SM.

14. Nabi Yunus di Niniwe (Niniveh).

Di yerusalem akibat ketidak puasan pada raja Yudea yaitu Yoas bin Ahazia yang memberikan harta kerajaan kepada Hazael, akhirnya raja dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Kerajaan kemudian diperintah oleh anaknya yaitu Amazia. Amazia kemudian menghukum mati para pengawal yang telah membunuh ayahnya.

Tidak lama kemudian Hazael juga meninggal dan raja Aram beralih kepada anaknya yang diberi nama seperti nama raja Aram sebelumnya yaitu Benhadad.

Yoas bin Yoahas yang telah bertemu Nabi Ilyasa’ mempunyai keyakinan tinggi untuk mengalahkan kerajaan Aram dan mengambil wilayah kerajaan Israel yang dikuasai kerajaan Aram. Yoas bin Yoahas dapat mengalahkan Benhadad dalam tiga peperangan untuk membebaskan kota kota dalam wilayah samaria yang pernah direbut oleh Hazael. Setelah itu Yoahaz menghentikan serangannya terhadap kerajaan Aram.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here