Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-50)

V. Nabi Musa, Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Maqdis.

441
Maqam bisa bermakna kubur, namun bisa juga hanya bermakna petilasan. Tempat tersebut sangat mungkin hanya petilasan Nabi Musa karena pernah berdiam di tempat tersebut, yaitu di Gunung Nebo. (Foto: koleksi Agus Mualif Rohadi)

23. Yoshua Bin Nun memimpin Bani Israel masuk ke wilayah Baitul Maqdis.

Kitab Yosua (Yusa’ bin Nun) mengisahkan, bahwa Bani Israel taat dengan perintahnya untuk segera menyeberangi sungai Yordan. Semua menyeberang kecuali istri, perempuan dan anak-anak dari suku Ruben, Gad dan setengah dari suku Manasye yang telah memperoleh tanah yang dibagikan oleh Nabi Musa dari tanah suku Moab yang dikalahkannya.

Sebelum menyeberang sungai Yordan, Yusa’ mengirim dua orang pengintai ke kota yang penduduknya bisa menjadi penghalang dari tujuan Bani Israel untuk mengambil tanah di Baitul Maqdis yaitu Jerikho.

Kota ini adalah kota tertua di dunia yang pernah ditemukan peninggalan arkheologisnya. Kota ini yang didiami sekitar tahun 6.000 SM, dengan bentuk rumah rumah bundar yang dibangun dengan bata lumpur dengan penghuni sekitar 2.000 sampai 3.000 orang dalam arel seluas sekitar 5 ha.

Kota yang kecil dengan jumlah penduduk yang sangat kecil dibanding jumlah warga Bani Israel. Namun kota ditepi barat sungai Yordan tersebut tidak termasuk wilayah yang disebut negeri Baitul Maqdis.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-45)

Di kota tersebut dua pengintai ini sempat menginap di rumah seorang perempuan yang mengerti kisah Bani Israel dan takut dengan Tuhan Bani Israel yang telah menyeberangkan Bani Israel dari Mesir dengan menyibakkan laut dan mengeringkan dasar lautnya serta mengetahui cerita Bani Israel mengalahkan raja Amori dan beberapa puak suku Moab.

Perempuan tersebut mengatakan bahwa penduduk kotanya sebenarnya sangat takut dengan Bani Israel dan berharap Bani Israel tidak merampas kotanya. Perempuan tersebut menyembunyikan pengintai dari Bani Israel di rumahnya yang akhirnya bisa kembali ke perkemahan Bani Israel di timur sungai Yordan.

Pengintai tersebut memberikan janji kepada perempuan itu bahwa dirinya dan seluruh keluarganya akan selamat apabila nanti Bani Israel datang dan harus menyerbu kotanya memerangi penduduknya. Semua hal yang dilihat dan dialami kedua pengintai ini kemudian diceritakan kepada Yusa’ bin Nun.

Dari Syitim, Bani Israel berangkat menuju ke sungai Yordan dan sebelum menyeberang mereka istirahat membuka perkemahan di tepi bagian timur sungai Yordan beberapa malam. Setelah semua segar kembali, dengan para imam penandu Tabut Perjanjian berada di depan, para imam kemudian menginjakkan kakinya ke air sungai Yordan. Kitab Yosua mengisahkan, ketika para imam menginjakkan kakinya ke air sungai Yordan, maka saat itu air di hulu sungai berhenti mengalir.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-44)

Air sungai dari hulu hingga tempat kakinya para imam menginjak berhenti mengalir membentuk bendungan, sedang air di tempat di mana para imam menginjakkan kakinya mengalir terus ke laut asin (Laut Mati). Sungai Yordan airnya menjadi terputus. Sungai berubah menjadi daratan yang dapat dilalui Bani Israel. Sebuah kisah yang hampir mirip dengan kisah tersibaknya air laut ketika tongkat Nabi Musa memukul ke laut.

Jumlah orang Bani Israel saat itu ratusan ribu orang, yang tidak mungkin menyiapkan dan menyediakan perahu penyeberangan. Pada akhirnya Bani Israel telah menyeberangi sungai Yordan, dan sebelum menuju kota Yerikho, merika terlebih dahulu beristirahat dan membuka perkemahan di tepi barat sungai yang tempat tersebut kemudian dinamakan Gilgal yang terletak di sebelah timur Yerikho.

Gilgal mempunyai arti “hari ini telah kuhapuskan cela Mesir dari padamu”. Yosua memerintahkan setiap kepala suku mengambil sebuah batu dari sungai yang harus diangkat dipundaknya, sehingga terdapat 12 batu yang kemudian ditegakkan Yosua di Gilgal sebagai sebuah peringatan bagi anak cucu Bani Israel bahwa Bani Israel telah menyeberangi sungai Yordan.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here