Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-37)

V. Nabi Musa dan Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Maqdis.

550
Danau Qarun, tempat di mana Istana Qarun berada yang tertelan bumi. (Nationalparks Africa)

Pada malam pertama hari Paskah Bani Israel tidak boleh keluar rumah. Hari selanjutnya sampai hari ke dua puluh satu selama tujuh hari, Bani Israel harus makan malam dengan roti tanpa beragi, dan di rumah tidak boleh disimpan ragi sejak hari pertama hari raya Paskah. Pada hari pertama maupun hari ketujuh, Bani Israel harus melakukan Pertemuan Kudus dan tidak boleh bekerja dan hanya menyediakan makanan yang perlu dimakan saja untuk setiap orang.

Bangsa asing, bangsa di luar Bani Israel tidak boleh makan makanan Paskah. Budak hanya boleh makan makanan Paskah jika telah disunat. Daging makanan Paskah tidak boleh dibawa ke luar rumah bahkan satu tulang pun tidak boleh dibawa ke luar rumah. Apabila ada orang asing telah menetap pada Bani Israel, bisa makan daging Paskah bila telah disunat dan dianggap sebagai orang asli Bani israel. Semua orang yang belum bersunat tidak boleh makan daging Paskah.

Kitab Keluaran 13 : 13-16, juga menjadi ketetapan bagi Bani Israel bahwa setiap anak sulung laki-laki yang lahir harus ditebus dengan kurban domba dengan diupacarakan seperti hari raya roti tidak beragi, yaitu seperti memperingati hari raya Paskah, karena hal itu telah dilakukan oleh Nabi Musa.

Selain itu penebusan itu juga sebagai bentuk syukur atas keluarnya Bani Israel dari perbudakan oleh bangsa Mesir dan memperingati hari dimana setiap anak sulung di Mesir dimatikan oleh tuhan sedang anak sulung Bani Israel terhindar dari kematian pada masa Nabi Musa.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-33)

9. Qarun dan seluruh hartanya ditelan bumi.

Dusta dan keingkaran atas janji Meremptah, Haman dan Qarun terhadap adzab Allah, Nabi Musa kemudian mendatangi Qarun di rumahnya di kota Fayoum. Qarun adalam kaumnya Nabi Musa, orang dari Bani Israel, dimana anugerah Allah kepadanya berupa kekayaan yang melimpah.

Kunci-kunci gudang penyimpanan harta sangat berat sehingga kalau membawa kunci harus dipikul beberapa orang. Namun konflik antara Bani israel dengan bangsa Mesir yang terjadi karena datangnya Nabi Musa, telah membuatnya semakin takut kehilangan kekayaan sehingga membuatnya melawan Nabi Musa dan Harun dan mendukung penindasan dan perbudakan terhadap kaumnya sendiri. Qarun mengkhianati kaumnya sendiri.

Bani Israel telah mengingatkan Qarun yang terlalu membanggakan hartanya dimana Allah tidak menyukai orang yang membanggakan dirinya sendiri. Karena perbuatan itu membuat Qarun lupa kepada Allah dan kewajibannnya berbuat baik kepada orang lain. Qarun menganggap harta yang diperolehnya adalah atas usahanya sendiri. Meskipun telah diingatkan bahwa perbuatannya seperti perbuatan kaum sebelumnya yang sudah dianugerahi kekayaan yang melimpah, namun justru lupa kepada ajajarn Allah sehingga diadzab Allah.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-32)

Peringatan tersebut tidak digubris oleh Qarun, dan apabila keluar rumah dipakainya semua atribut kekayaannya untuk mempengaruhi kaum Bani Israel agar patuh kepadanya. Orang-orang berilmu dari kaumnya yang memperingatkannya tidak diindahkan sama sekali. Kebanggan atas diri sendiri itu telah membuat Qarun tidak peduli dan bahkan mendukung Meremptah menindas kaumnya dan melawan Nabi Musa dan Harun.

Nabi Musa datang ke rumah Qarun untuk memperingatkan agar sadar atas perbuatan dosa yang telah dilakukannya karena perbuatannya telah membuat kerusakan. Nabi Musa mengigatkan akan adzab Allah yang bisa menimpanya. Namun Qarun terus membantahnya.

Akhirnya Nabi Musa meninggalkannya, dan tidak jauh setelah Nabi Musa berjalan dari rumahnya, tiba-tiba bumi terbelah menelan Qarun bersama rumah dan seluruh harta bendanya. Yang menimpa Qarun membuat sebagian Bani Israel yang sebelumnya terpengaruh perbuatan Qarun dan hendak mengikutinya kembali sadar dan berbalik mengikuti Nabi Musa dan Harun. (QS. Al-Qashash: 76-82).

Masyarakat Mesir yang berada di dekat rumah Qarun menjadi kaget dan takut kepada Nabi Musa. Kota Fafoyum gempar dengan berita tentang mukjizat Nabi Musa yang membuat Qarun beserta seluruh harta bendanya lenyap ditelan bumi. Masyarakat Mesir semakin dilanda ketakutan oleh kedatangan Nabi Musa dan Harun yang terbukti menunjukkan kuasa Elloh Bani Israel, sedang Dewa Amun Ra mereka, raja Meremptah dan tentaranya tidak mampu melawan mukjizat Nabi Musa dan Harun.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here