Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-27)

III. Nabi Ya’qub dan Nabi Yusuf.

956
Hawara, Piramida Amenemhet III yang agak berbeda dengan Pramida Fir’aun awal.

Setelah penguburan Nabi Ya’qub dan semua rombongan kembali ke Mesir, maka dimulailah periode hidup baru Bani Israel di tanah Mesir yang bermula di wilayah Goshen di sekitar Delta Nil yang cukup subur.

Nabi Yusuf masih hidup panjang, menyaksikan kelahiran cucunya. Menjelang kematiannya, ketika itu umur Nabi Yusuf 110 tahun, Nabi Yusuf mengatakan pada anak cucunya, bahwa Allah telah menjanjikan tempat tinggal bagi keturunan Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub adalah di Baitul Maqhdis (tanah yang dijanjikan).

Allah akan menunjukkan jalan pada waktunya pada Bani Israel untuk kembali ke Baitul Maqdis ketika mereka kembali ke Baitul Maqdis agar tulang belulangnya dipindahkan ke wilayah Baitul Maqdis. Pesan Nabi Yusuf ini terlaksana beberapa ratus tahun kemudian, yaitu ketika Nabi Musa membawa Bani Israel eksodus dari Mesir untuk kembali ke Baitul Maqdis. Letak kuburan Nabi Yusuf adalah di tanah yang saat ini termasuk wilayah kota Nablus.

Nabi Yusuf meninggal diperkirakan pada masa akhir Raja Amenemhet III (1860 SM-1815 SM) atau awal masa Raja Amenemhet IV (1815 SM-1807 SM). Dalam Al-Quran disebut bahwa Nabi Yusuf hidup pada masa raja-raja.

Bila dilihat pada masa pemerintahan Mesir saat itu, Nabi Yusuf hidup dalam masa pemerintahan 5 atau 6 raja. Kitab Kejadian hanya menyebut Raja Fir’aun. Dengan demikian penyebutan raja-raja (tidak hanya satu raja) dalam Al-Quran adalah penyebutan yang akurat.

11. Silsilah Keluarga Nabi Ya’qub.

IV. Nabi Syu’aib, Ayub, Zuklifli

1. Masa kerasulan dan tempat kerasulan Nabi Syu’aib.

Nabi Syu’aib berasal dari suku Madyan adalah keturunan anak Nabi Ibrahim yang bernama Madyan atau Midian, yaitu anak ke empat dari istrinya yang bernama Keturah. Diperkirakan masa kerasulannya pada sekitar tahun 1280 SM-1210 SM. Tidak diketahui persis di mana masa ke rasulan awal Nabi Syu’aib sebelum terjadinya adzab pada kaum Nabi Syu’aib. Sangat mungkin di sebelah utara Wadi Al-Qura atau Madain Salih.

Sedang setelah terjadinya adzab, Nabi Syu’aib bermukim di wilayah Madyan yang masuk dalam wilayah negara Yordania, karena ada makam Nabi Syu’aib di Yordania. Masa kerasulan Nabi Syu’aib terdapat selisih waktu sekitar 700 tahun-800 tahun dengan masa kerasulan Nabi Ibrahim atau sekitar 600 tahun setelah masa Nabi Yusuf. Suatu jarak yang Panjang dimana tidak ada nabi atau rasul pada jarak waktu tersebut.

Kerasulan Nabi Syu’aib diperkirakan bertepatan pada masa kerajaan Mesir diperintah oleh dinasti ke sembilan belas raja ke tiga yang sangat terkenal dan sedang memperbudak Bani Israel, yaitu Ramses II yang sangat panjang masa pemerintahannya.

Saat itu, Ramses II sedang memugar kuil Amun melanjutkan pemugaran dan pembangunan kuil yang dimulai sejak masa raja Tutankhamun, yaitu raja ke dua belas dinasti ke delapan belas Mesir. Sedang, wilayah Mesopotamia diperintah oleh dinasti Assyria atau Assiyur. Sementara di utara wilayah Kana’an atau wilayah Asia kecil diperintah oleh dinasti Hiiti. Di wilayah Kana’an kuno mulai ada raja-raja kesukuan kecil-kecil yang belum mempunyai pengaruh di kawasan. Wilayah Kana’an kuno menjadi wilayah perang perebutan kekuasan dari tiga dinasti yang mengelilinginya.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here