
Oleh:
Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)
B. Nabi Yusuf di Mesir. Peran Nabi Yusuf yang besar dan perubahan keimanan Raja membuat para imam Dewa Amun dan banyak bangsawan istana Mesir diam-diam melakukan perlawanan. Apalagi pada masa itu, para imam Dewa Amun diperbolehkan mempunyai pasukan pengawal sendiri. Para imam Dewa Amun kemudian membangun logistik sendiri dengan membangun lumbung sendiri untuk kebutuhan kuil dan para pengawal kuil. Namun yang tidak diketahui oleh para imam Dewa Amun adalah teknik pembuatan lumbung Nabi Yusuf dan cara menyimpan gandum yang berbeda dari yang biasa dibuat dan cara menyimpan gandumya. Gandum disimpan dengan tangkai dan daunnya. Nabi Yusuf memperoleh ilmu langsung dari sisi Allah dalam membangun lumbung maupun cara menyimpan gandumnya. Sedang para imam Dewa Amun gandum yang disimpan adalah dengan membeli gandum dipasar seperti biasanya yang sudah terlepas dari tangkai dan daunnya kemudian disimpan di lumbung kuil.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-22) Para bangsawan yang diam-diam melakukan perlawanan juga memanfaatkan lumbung kuil untuk menyimpan sebagian gandum hasil pertaniannya. Nabi Yusuf sudah memperkirakan hal seperti itu akan terjadi, namun tidak ingin ada gejolak yang mendapatkan perhatian raja. Apalagi Nabi Yusuf tidak selalu berada di Memphis, karena harus berkeliling ke seluruh wilayah Mesir untuk mengontrol langsung penyimpanan gandum di lumbung negara dilakukan dengan benar. Gandum yang di simpan dalam lumbung negara adalah gandum petani yang telah dicatat, sehingga negara tidak membelinya dan negara mempunyai bagian dari simpanan gandum tersebut, sedang gandum milik para imam Dewan Amun harus membeli di pasar dengan menggunakan kekayaan kuil Amun. Demikian pula para bangsawan istana yang tidak mempunyai pertanian sendiri, membeli gandum dari kekayaannya sendiri. Karena kesibukan mengurusi gandum dan berkeliling wilayah, Nabi Yusuf tidak mempunyai waktu mengurusi dirinya sendiri. Hingga suatu saat Raja Mesir memanggil Nabi Yusuf dan memintanya agar menikah dan telah dipilihkan jodoh untuk Nabi Yusuf.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-21) Kitab Kejadian mengisahkan, Raja telah memilihkan seorang wanita terhormat anak Potifera bangsawan Mesir yang juga telah memeluk agama Nabi Yusuf bernama Asnat. Nabi Yusuf menerima dengan senang hati permintaan rajanya. Perkawinan langsung diselenggarakan oleh raja, karena di Mesir tidak ada orangtua maupun keluarga Nabi Yusuf. Ketika sebelum memasuki masa kelaparan, dari perkawinan dengan Asnat, Nabi Yusuf memperoleh 2 orang anak laki-laki, yang pertama diberikan nama Manasye dan yang kedua diberi nama Efraim. Dua anak lelaki yang nantinya akan menjadi dua suku bani Israel. Al-Quran maupun Hadits tidak menyebut nama istri maupun anak Nabi Yusuf, sedang kaum muslim mengenal istri Nabi Yusuf adalah Zulaikha. Ketika 7 tahun musim subur berlalu dan mulai memasuki musim kering yang sangat cepat menyurutkan sumber air dari sungai Nil, membuat pertanian dengan cepat mati meranggas. Rakyat Mesir mulai mendapatkan jatah gandum simpanannya di lumbung negara dengan pengambilan sedikit demi sedikit sesuai kebutuhan hidup keluarga untuk kebutuhan sehari hari. Sedang para imam Dewa Amun mengambil gandum simpanannya di lumbungnya. Ternyata gandum simpanan kuil Amun menjadi busuk semua sehingga tidak bisa dimakan.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-20) Membusuknya gandum di lumbung kuil Amun karena sudah disimpan dalam waktu lama dengan cara penyimpanan yang salah. Akibatnya, para imam kuil Amun harus menggunkan kekayaan kuilnya lebih banyak lagi untuk membeli gandum dari lumbung negara untuk menghidupi para imam dan pasukannya. Demikian pula sebagian besar bangsawan yang menjadi musuh Nabi Yusuf, harus menggunakan kekayaannya untuk membeli gandum pula hingga kekayaannya habis dan bahkan harus membebaskan para budaknya karena sudah tidak mampu lagi memelihara budak. Para budak yang dibebaskan tersebut oleh Nabi Yusuf kemudian diberikan gandum jatah negara secara gratis dan akhirnya para budak yang sudah bebas tersebut menjadi pengikut agama Nabi Yusuf. Para bangsawan banyak yang jatuh miskin pula dan kemudian mendapatkan gandum gratis dari negara. Mereka mulai beralih mendukung dan bahkan menjadi pengikut tauhid. Datangnya musim kemarau yang sudah melewati masa musim seperti biasanya, semakin membuktikan kebenaran takwil mimpi Nabi Yusuf. Masyarakat Mesir semakin lebih percaya pada Nabi Yusuf yang terbukti telah membuat ramalan yang benar sehingga dapat melakukan langkah antisipatif menghadapi kemarau panjang. Masyarakat mulai tidak lagi taat dengan aturan kuil Amun dan mulai membuang keimanan lamanya dan berbondong-bondong mengikuti keimanan tauhid Nabi Yusuf.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-19) Kekayaan kuil Amun menjadi semakin cepat menipis. Karena selain untuk membeli gandum, pada saat yang sama pemasukan dari rakyat sangat jauh berkurang. Para imam Dewa Amun merasa tidak lagi mampu mengimbangi politik gandum Nabi Yusuf. Mereka kemudian berusaha membunuh Nabi Yusuf namun dapat digagalkan. Pada akhirnya mereka melakukan pemberontakan bersenjata didukung oleh cukup banyak bangsawan Mesir yang merasa terdesak oleh Nabi Yusuf yang bukan keluarga raja. Namun benteng kuil dapat dibobol oleh tentara kerajaan dan pasukanAmundapat ditumpasdan menyerah.Kemudianpara pemimpin imam Dewa Amun dan bangsawan yang ikut memberontak ditangkap dan dipenjara.Masyarakat Mesir sejak itu semakin banyak mengikuti keimanan baru yang dibawa Nabi Yusuf. Pada saat yang sama perbudakan di Mesir juga jauh berkurang. [caption id="attachment_75721" align="alignnone" width="720"]

Ilustrasi: Nabi Yusuf menggerakkan masyarakat Mesir untuk mengisi lumbung gandum.[/caption]
7. Cinta Zulaikha. Zulaikha yang merasa menyesal dan berdosa, setiap hari pekerjaannya hanya menangis. Namun kecintaannya terhadap Yusuf tidak berkurang. Penyesalan yang besar serta setiap hari menangis membuat dirinya dengan cepat menjadi semakin tua. Nafsunya terhadap Nabi Yusuf telah berubah menjadi suatu kecintaan yang tulus. Semua kekayaannya juga telah habis karena dijual untuk membeli gandum maupun bahan makanan lainnya. Kesulitan keuangan membuat para budaknya dibebaskan semuanya karena sudah tidak mampu lagi membiayai hidupnya. Zulaikha tinggal hidup sendirian ditemani seorang budak perempuan yang setia. Karena menangis terus mengakibatkan matanya menjadi buta, namun setiap saat dengan bersemangat berdoa kepada tuhan yang tidak dikenalnya selain dengan sebutan tuhannya Yusuf, dengan harapan agar dapat dipertemukan dengan Nabi Yusuf untuk terakhir kali sebelum dirinya mati. Patung patung Dewa Amun telah dibuang semua dari ruang pemujaan di rumahnya karena terbukti tidak mampu menolongnya. Bahkan sambil berjalan dengan menggunakan tongkatnya sering berjalan keluar rumah mencari Yusuf ditemani budak perempuan setianya. Zulaikha selalu menggumamkan nama Nabi Yusuf dan memanggil-manggil Nabi Yusuf meminta tolong, sehingga orang-orang yang melihat dan mendengarnya menganggap Zulaikha telah menjadi wanita gila.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-18) Suatu saat, Nabi Yusuf dalam tidurnya sering mendengar suara tangisan sedih seorang wanita tua yang tidak terlihat wajahnya yang selalu memanggil-manggil namanya meminta pertolongannya. Nabi Yusuf mencoba mencari siapa wanita tua itu. Dalam suatu proses yang unik, Zulaikha dapat menemui Nabi Yusuf di istana yang saat itu sedang ada pengadilan untuk para imam Dewa Amun. Nabi Yusuf menjadi terhenyak ketika melihat Zulaikha yang sudah kelihatan sangat tua dan buta selalu memanggil namanya, dan dari kejauhan berjalan ke arahnya. Nabi Yusuf baru menyadari jika wanita tua yang wajahnya selalu tertutupi dan memanggil-manggil dalam mimpinya itu adalah Zulaikha. Di hadapan persidangan Dewa amun, kemudian Nabi Yusuf berdoa agar Zulaikha diberikan kesembuhan dari kebutaanya, dan doa Nabi Yusuf dikabulkan seketika itu juga. Zulaikha yang dapat melihat kembali berteriak kaget dan lebih kaget lagi ketika menyadari dirinya sedang di istana raja. Namun, Zulaikha menjadi bingung karena tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Peristiwa itu digunakan oleh para imam Dewa Amun untuk memojokkan Nabi Yusuf, dengan menganggapnya sebagai sandiwara antara Nabi Yusuf dengan Zulaikha.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-17) Para imam Dewa Amun mengungkit kehidupan Nabi Yusuf ketika masih di istananya Putifar dan mulai melancarkan fitnah kepada Nabi Yusuf sekaligus mencoba mengangkat kembali pengaruhnya sebagai imam Dewa Amun dan kebenaran keimanan terhadap Dewa Amun. Atas serangan para imam Dewa Amun, kemudian Nabi Yusuf menantang para imam itu untuk membuat Zulaikha agar menjadi muda kembali. Tentu para imam Amun tidak bisa melayani tantangan tersebut. Nabi Yusuf kemudian menutupi badan Zulaikha dengan jubahnya, kemudian berdoa kepada Allah agar menolong Zulaikha sekaligus untuk mematahkan fitnah para imam Dewa Amun. Doa Nabi Yusuf langsung dikabulkan dan berubah menjadi mukjizat Nabi Yusuf dari Allah. Zulaikha tiba tiba kembali menjadi muda. Zulaikha ketika sadar bahwa dirinya kembali menjadi muda, menjadi sangat kaget dan malu kemudian pingsan di tengah-tengah persidangan di istana raja. Suatu pameran mukjizat yang tidak mungkin diperbuat oleh siapapun sekaligus menumbangkan kepalsuan ajaran Dewa Amun dan menghancurkannya secara berkeping-keping, hancur secara tuntas, dan penjara untuk para imam Dewa Amun menjadi semakin lama.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-16) Kemudian oleh Raja, agama Dewa Amun dinyatakan sebagai agama sesat dan rakyat Mesir diminta beralih menjadi pengikut agama tauhid Nabi Yusuf, memeluk agama Ibrahim. Ajaran tauhid Nabi Yusuf semakin kokoh di negeri Mesir. Zulaikha sendiri untuk beberapa saat justru menyendiri, karena merasa telah bertemu dengan Yang Maha Indah, jauh lebih indah dari Nabi Yusuf. Setelah beberapa lama, malaikat meminta agar Nabi Yusuf menggembirakan Zulaikha. Nabi Yusuf diminta menikahi Zulaikha (kisah Zulaikha diambil dari tafsir Imam Al-Thabari dan Imam Al-Suyuti serta Ibnu Khatsir dan Imam Al-Qurthubi, dll). Al-Quran tidak menjelaskan tentang bagaimana NabiYusuf membangun pertanian gandum di Mesir. Setelah Nabi Yusuf diangkat menjadi petinggi kerajaan, ayat selanjutnya langsung melompat masuk ke kisah pertemuan Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya yang itu pasti terjadi pada musim kemarau panjang.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-15) Sedang Kitab Kejadian mengisahkan ketika pada musim subur Nabi Yusuf berkeliling ke seluruh negeri Mesir untuk membangun pertanian gandum dan membangun lumbung negara untuk menyimpan berbagai bahan makanan, bukan hanya gandum untuk mengantisipasi musim kering tujuh tahun. Juga menuliskan bahwa kekeringan bukan hanya melanda wilayah Mesir, namun juga banyak negeri lain yang mengalami kekeringan termasuk melanda negeri Kana’an. Al-Quran juga tidak menginformasikan tentang perjumpaan kembali Nabi Yusuf dengan Zulaikha dan menikahinya. Kitab Kejadian mengisahkan tentang perkawinan Nabi Yusuf dengan Asnat binti Potifera pada saat musim suburdan Asnat sebagai satu-satunya istri Nabi Yusuf.
BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-14) Dari istrinya tersebut kemudian lahir dua anak laki-laki anak Nabi Yusuf yang bernama Efraim dan Manasye yang lahir sebelum memasuki musim kemarau. Sedang yang dikisahkan para ahli tafsir menyebutkan Zulaikha menikah dengan Nabi Yusuf pada musim kemarau setelah Zulaikha mengalami penderitaan yang mengakibatkan dirinya kelihatan menjadi wanita tua dan matanya buta. Dengan demkian penderitaan Zulaikha jika dihitung waktunya paling lama adalah delapan tahun, namun mengakibatkan menjadi tua dan matanya buta karena seringnya menangis. Zulaikha adalah satu-satunya istri Nabi Yusuf dan dari Zulaikha ini Nabi Yusuf memperoleh dua anak lelaki yang bernama sama dengan yang disebutkan dalam Kitab Kejadian, yaitu Afra’im (Efraim) dan Misya (Manasye). Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Zulaikha adalah sosok yang sama dengan Asnat. Hanya ada perbedaan dalam kronologi waktu pernikahan Nabi Yusuf, antara yang tertulis pada Kitab Kejadian dengan para ahli tafsir.
BERSAMBUNGDapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group