Ombudsman Swedia Denda Dokter yang Paksa Pasien Muslimah Lepas Hijab 

402

Muslim Obsession – Ombudsman Kesetaraan Swedia dengan tegas mengecam seorang dokter di Uppsala atas insiden yang terjadi pada bulan Maret lalu, di mana seorang wanita Muslim dipaksa melepas hijabnya saat mengunjungi pusat kesehatan.

Keputusan Ombudsman, yang diumumkan pada Selasa (30/1/2024) itu menyatakan bahwa pusat kesehatan gagal memberikan penjelasan yang dapat dibenarkan atas tindakan dokter tersebut, sehingga mengakibatkan adanya diskriminasi terhadap perempuan yang terlibat.

Keputusan ini memperkuat diskusi yang sedang berlangsung seputar pentingnya kepekaan budaya dan perlakuan yang tidak memihak dalam bidang layanan kesehatan.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan di mana individu dapat mengakses layanan medis tanpa diskriminasi berdasarkan latar belakang budaya atau agama.

Sebagai konsekuensi dari keputusan tersebut, wilayah Uppsala wajib memberikan kompensasi kepada perempuan yang terkena dampak sebesar 70.000 Krona Swedia, setara dengan $6.722.

Ganti rugi finansial ini tidak hanya berfungsi sebagai ganti rugi bagi individu yang terkena dampak tetapi juga sebagai pengingat bahwa tindakan bias dalam layanan kesehatan tidak beralasan.

Kasus ini telah memicu perbincangan baru tentang pentingnya kompetensi budaya dan akomodasi beragam praktik keagamaan dalam profesi medis.

Putusan Ombudsman Kesetaraan Swedia menjadi preseden yang menekankan tanggung jawab penyedia layanan kesehatan untuk memperjuangkan inklusivitas, memastikan bahwa tidak ada pasien yang merasa terpinggirkan berdasarkan latar belakang mereka.

Keputusan ini menggarisbawahi komitmen Swedia yang tak tergoyahkan untuk membangun masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa non-diskriminasi harus menjadi etos panduan dalam setiap bidang kehidupan publik, termasuk bidang layanan kesehatan.

Ketika keputusan ini diterima di seluruh negeri, hal ini mendorong introspeksi terhadap nilai-nilai penting untuk membangun sistem layanan kesehatan yang benar-benar inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here