MUI Imbau Umat Saling Hormati Terkait Perbedaan Awal Ramadhan

597
Ramadhan Karim (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Muslim Obsession – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud mengingatkan pentingnya saling menghormati. Perbedaan pendapat adalah suatu keniscayaan pada masyarakat Indonesia.

Hal itu ia sampaikan menyikapi  terkait awal puasa Ramadan 2022 yang kemungkinan berbeda antara pengamal metode hisab dan rukyat. Pengamal hisab menyatakan awal Ramadhan adalah Sabtu (2/4/2022) dan Idul Fitri 1443 H jatuh pada Senin (2/5/2022).

Penetapan tersebut berbeda dengan pengamal rukyat, yang mengandalkan penampakan hilal. Kriteria hilal sebagai awal mula bulan Hijriah kemungkinan menetapkan awal Ramadhan 2022 pada Minggu (3/4/2022) dan Idul Fitri 1443 H berlangsung pada Selasa (3/5/2022).

“Perbedaan pendapat adalah rohmah, blessing. Kita bisa memilah, memilih, dan mengutamakan wisdom (kebijaksanaan). Hukum fikih adalah hitam putih, namun di atasnya ada akhlaq (moral),” ujar Marsudi pada Webinar Penentuan 1 Ramadhan 1443 H dan Khazanah Kalender Nusantara, dikutip Sabtu (26/3/2022).

Marsudi mengumpamakan hukum fikih dan akhlaq layaknya kondisi pincang. Jika ada kondisi yang secara fikih tergolong pincang dan didukung fakta, janganlah kekurangan tersebut dikatakan dengan lantang. Hal ini dilakukan karena tindakan itu bisa memancing marah.

Dalam kriteria tersebut dijelaskan, awal bulan Hijriah adalah saat tinggi hilal mencapai tiga derajat dan sudut elongasi sebesar 6,4 derajat. Sebelumnya tinggi hilal adalah dua derajat dengan sudut elongasi tiga derajat.

Keragaman metode dan kriteria penetapan awal Ramadhan 2022 inilah yang memunculkan perbedaan. Namun perbedaan tidak perlu jadi masalah besar yang mengganggu jalannya puasa Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 1443 H.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here