Merasakan Dahsyatnya Tsunami Aceh lewat Sebuah Museum

1010

Edukasi bencana

Peristiwa bersejarah itulah yang kini diabadikan Museum Tsunami Aceh. Berdiri pada 2009, museum yang terletak di Jalan Blang Padang, Aceh ini memuat peninggalan-peninggalan bencana tsunami.

Di muka museum, pengunjung sudah disuguhkan puing-puing truk yang hancur dilumat tsunami.

Sedangkan pada bagian dalam, terdapat “Lorong Tsunami” yang sempit dan gelap di antara dua dinding tinggi.

Suasana ini membawa pengunjung merasakan kembali detik-detik amukan tsunami.

Usai melewati lorong, pengunjung akan tiba di ruang Sumur Doa yang menyimpan 2.000 nama para korban tsunami.

Kepala Museum Tsunami Aceh Hafnidar menjelaskan pihaknya ingin memberikan edukasi bencana terhadap masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

Menurut dia, banyak anak muda yang lahir setelah tahun 2004 minim informasi mengenai peristiwa tsunami Aceh.

“Apalagi Aceh dan Indonesia wilayah rawan bencana, sangat penting bagi kita mendidik generasi muda,” kata Hafnidar saat berbincang dengan Anadolu Agency.

Namun, Hafnidar menegaskan museum ini tidak ingin sekedar menonjolkan benda-benda, tapi juga menampilkan pesan-pesan sarat hikmah di balik objek tersebut.

“Kami ingin mempromosikan nilai. Itu ciri museum post-modern abad 21,” kata perempuan yang juga pernah menjadi tim kurator dan materi museum presiden di Bogor.

Kini, terang Hafnidar, Museum Tsunami Aceh tengah menyiapkan para duta sadar bencana yang berasal dari 600 siswa sekolah menengah pertama yang akan memberikan edukasi soal tsunami.

“Mereka akan sharing ke kita soal keluarga atau orang-orang yang terkena tsunami,” terang museolog lulusan Universitas Indonesia ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here