Merasakan Dahsyatnya Tsunami Aceh lewat Sebuah Museum

1010

Minat wisatawan tinggi

Kini Museum Tsunami Aceh telah menjadi destinasi wisata bagi masyarakat lokal maupun internasional.

Komunitas Jejak Langkah Sejarah (Jelajah) menobatkan Museum Tsunami Aceh sebagai museum terpopuler di Indonesia pada 2018 karena tingginya mobilitas pengunjung.

Pihak museum menyampaikan sedikitnya 2000 pengunjung mendatangi tempat ini pada hari kerja, sedangkan pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai hingga 6.000 orang.

Salah satunya adalah Gatot Wahyu. Pria asal Bogor, Jawa Barat ini sengaja menyambangi museum ini bersama koleganya untuk mendapatkan informasi lebih jauh soal perkembangan tsunami Aceh.

“Di museum ini, kapan tsunami terjadi dan berapa korbannya bisa diketahui,” jelas pria berumur 45 tahun ini.

Gatot mengaku Museum Tsunami Aceh telah membawanya seolah-olah berada di tengah para korban.

“Baru pertama kali masuk lorong, langsung masuk ke hati,” kata dia.

Dia berharap para pengunjung dapat menghargai museum dengan tetap menjaga kelestariannya.

“Saya minta para pengunjung tidak mencopot nama-nama para korban tsunami,” imbuh Gatot.

Sementara itu, Lely, pengunjung asal Surabaya merasa haru saat menginjakkan kaki di museum ini.

Perempuan yang merupakan konsultan ini mengaku Museum Tsunami Aceh telah membawa dirinya kembali mengenang bencana mematikan itu.

“Pertama kali masuk merinding, membuat flashback saat kejadian waktu tsunami,” kata perempuan berusia 23 tahun ini.

Lely mengaku tsunami Aceh adalah sejarah tak terlupakan bagi bangsa Indonesia.

Sudah sepatutnya, kata dia, museum ini terus dapat berkontribusi untuk mengedukasi masyarakat dunia.

“Museum ini harus terus ditingkatkan maintenance-nya,” kata dia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here