Menteri Agama: Jadikan Agama Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

619
Menag Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Meet and Brief bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (4/1/2024). (Foto: kemenag)

Jakarta, Muslim Obsession – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama untuk mengingat salah satu pesan KH. Abdul Wahid Hasyim, bahwa model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara.

Menurutnya, pesan tersebut menjadi pernyataan pertamanya saat pertama kali diberikan mandate sebagai Menteri Agama oleh Presiden Joko Widodo.

“Indonesia bukanlah negara sekuler, bukan pula negara agama. Di Indonesia, agama menjadi inspirasi bagi negara. Ini selaras dengan statemen pertama saya setelah diamanahi Presiden sebagai menteri: jadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi,” ujar Menag dalam sambutannya pada Meet and Brief bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (4/1/2024).

BACA JUGA: Dua Pesan Menteri Agama untuk ASN Kemenag Jelang Pemilu

Di hadapan tidak kurang 4.000 ASN Kementerian Agama itu, Menag mengungkapkan sejumlah capaian selama tiga tahun memimpin kementerian, kendati di awal menjabat banyak persoalan yang mesti diselesaikan.

“Alhamdulillah, atas berkat rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, setelah kerja keras kita bersama, masalah-masalah di Kementerian Agama mulai terurai,” ungkapnya.

Menurutnya, beberapa capaian yang telah dilakukan Kemenag antara lain, pertama, Aplikasi PUSAKA telah dihadirkan. Superapps ini mengintegrasikan berbagai aplikasi yang selama berjalan hingga ada dalam satu genggaman.

“Ini menjawab kebutuhan masyarakat dan internal ASN atas layanan kementerian yang cepat, mudah, murah, pasti, dan akuntabel,” jelasnya.

Kedua, Cyber Islamic University didirikan, untuk memberikan akses kepada para guru yang belum S1 dan siapa pun yang ingin belajar di perguruan tinggi secara online, di mana pun mereka berada. Saat ini sudah 3.339 mahasiswa, yang mayoritasnya guru. Mereka telah mendapatkan beasiswa S1 di Cyber Islamic University, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

BACA JUGA: Kemenag Salurkan Bantuan untuk Palestina Rp44,8 M

Ketiga, lebih dari 1.000 KUA telah direvitalisasi. Bukan hanya bangunan kantornya yang direnovasi, tetapi SDM dan SOP layanan KUA ditingkatkan kualitasnya.

Keempat, lebih dari 2.000 pesantren menerima program Kemandirian Pesantren. Saat ini sedang dikembangkan agar terbentuk ekosistem bisnis pesantren yang kuat di masa depan. Kelima, Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah menjadi pusat ziarah dan ibadah dunia bagi umat Buddha dan umat Hindu.

“Keenam, tingkat kepuasan jemaah pada dua tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji juga masuk kategori Sangat Memuaskan,” sambungnya.

Beragam capaian lainnya, Sertifikasi Halal melampaui target, prestasi di bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan banyak ditorehkan, serta Indeks Kerukunan Umat Beragama mengalami kenaikan. Berbagai legacy Kementerian Agama juga diwujudkan, misalnya berdirinya Puspenkom, serta penerbitan Kitab Suci Braille dan Bahasa Isyarat.

Ia pun mengaku bahagia karena setelah menunggu 12 tahun, 98.972 guru akhirnya menerima SK Inpassing. Dan tak lama lagi segera terealisasi kenaikan Tukin menjadi 80% bagi ASN Kementerian Agama.

BACA JUGA: Menag Yaqut Ingatkan Masyarakat Tak Jadikan Agama Bahan Candaan Politik

“Dan untuk pertama kalinya, Kementerian Agama di 2023 juga ditetapkan sebagai Badan Publik Informatif. Ini milestone luar biasa. Kita pertahanankan dan tingkatkan. Keterbukaan informasi adalah amanat UU,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Menag menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Agama yang telah bekerja keras mewujudkan misi bersama melayani umat beragama sebaik-baiknya.

Menurutnya, capaian ini telah mendapat puluhan apresiasi dan penghargaan dari berbagai instansi dan Lembaga, dan itu patut disyukuri.

“Meski begitu, kita jangan berpuas diri. Keberhasilan yang kita raih harus menjadi motivasi untuk mengabdi lebih baik lagi,” pesannya.

Di 2024, lanjut Gus Men, masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, terutama program-program prioritas dan legacy.

Karena itu, Gus Men mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama tetap semangat, tetap bekerja keras, terus meningkatkan kualitas diri dan pelayanan, serta selalu mencari terobosan dan inovasi dalam pelayanan kepada masyarakat.

“Mari memperkuat Kementerian Agama sebagai satu kesatuan institusi dari pusat hingga daerah yang performanya bisa menjadi teladan bagi K/L dan institusi lainnya,” ajaknya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here