Menag Imbau Umat untuk Instrospeksi Sikapi Hari Nyepi dan Ramadhan yang Beriringan

476

Jakarta, Muslim Obsession – Menteri Agama mengimbau umat Hindu dan Islam untuk saling introspeksi dengan sikap saling menghormati. Imbauan ini seiring Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 yang beriringan dengan awal Ramadhan 1445 H.

Jika umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, Umat Islam sambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadhan dan Qiyamul-Lail.

“Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan,” sebut Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Ahad (10/3/2024).

“Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1445 H bagi umat Islam. Semoga keistimewaan Ramadhan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan,” sambungnya.

Baik Nyepi maupun puasa Ramadhan, lanjut Menag, menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi.

Umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, yaitu: Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadhan menjalani ibadah puasa.

“Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadhan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum instrospeksi,” sebut Menag.

Dalam semangat instrospeksi, sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadhan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

“Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing,” ajaknya.

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan juga diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan. Menag meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.

“Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadhan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here