Manfaat Mengucapkan “Alhamdulillah” Bagi Kesehatan

796
Alhamdulillah (Foto: orami.co.id)
Alhamdulillah (Foto: orami.co.id)

Muslim Obsession – Banyak contoh dalam Al-Quran dan Hadits tentang keutamaan sikap mental positif, ketekunan, dan optimisme dalam menghadapi kesulitan.

Di antaranya, ialah manfaat kesehatan pada manusia saat bersyukur dan mengucapkan Alhamdulillah, yang artinya segala puji bagi Allah.

Tahukah Anda bahwa kesabaran dan pandangan hidup yang positif adalah dua alat penyembuhan terhebat yang dapat Anda gunakan?

Surat Al-Baqarah ayat 155 dalam Al-Quran berbunyi:

“Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar ketika ditimpa musibah, dan ucapkanlah, ‘Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kita kembali.’ Orang-orang itulah yang mendapat keberkahan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. .”

Berdasarkan temuan ilmu pengetahuan modern, dilansir About Islam, Senin (26/2/2024) nampaknya rahmat ini seringkali datang dalam bentuk peningkatan kesehatan.

Bernard Jensen mengatakan, dalam bukunya The Science and Practice of Iridology, “Dokter zaman baru akan menyadari bahwa bengkel terpenting bagi manusia bukanlah tubuh fisik, namun pikiran yang mengendalikannya.”

Ted M. Morter menegaskan hal ini dalam bukunya, Kesehatan Anda… Pilihan Anda, ketika ia mengatakan bahwa “pikiran negatif adalah penghasil asam nomor satu dalam tubuh (dan tingkat keasaman tubuh yang tinggi adalah penyebab utama penyakit)… karena Anda tubuh bereaksi terhadap tekanan mental dan emosional negatif yang disebabkan oleh pikiran dengan cara yang sama seperti bereaksi terhadap ancaman ‘nyata’ yang membahayakan fisik.”

Faktanya, penelitian di rumah sakit menunjukkan bahwa dari semua pasien yang berkonsultasi dengan fasilitas klinis rawat jalan di Amerika Serikat, tujuh puluh persennya ditemukan tidak memiliki dasar organik atas keluhan mereka.

Angka itu luar biasa tinggi. Namun, meskipun secara medis pasien-pasien ini tidak diketahui memiliki sumber organik yang jelas atas keluhan mereka, sebenarnya fenomena ini mempunyai dasar fisik.

Sejak Freud mempopulerkan gagasan psikoanalisis, orang sering kali berfokus secara eksklusif pada alam mental untuk menyelesaikan masalah tertentu, lupa bahwa kita tidak dapat memisahkan alam fisik dan mental.

Pikiran ada di dalam otak, dan otak adalah sebuah organ. Seperti semua organ lainnya, ia mendapat asupan nutrisi yang sama dengan yang diberikan oleh organ tubuh lainnya dan rentan terhadap semua masalah yang sama.

Pada akhirnya, otak hanyalah bagian dari tubuh kita seperti bagian lainnya dan sepenuhnya bergantung pada tubuh. Dibutuhkan gula untuk menghasilkan energi, tidak seperti jaringan lain yang dapat mengembangkannya dari kalium dan lemak.

Akibatnya, organ ini adalah organ pertama yang menderita gula darah rendah dan bereaksi paling parah. Freud sendiri mengatakan bahwa psikoanalisis tidak cocok untuk mengobati penyakit seperti skizofrenia, dan dia mendalilkan bahwa penyebab penyakit tersebut pada akhirnya akan ditemukan bersifat biokimia.

Jika kita ingat bahwa otak adalah sebuah organ dan bekerja selaras dengan organ-organ lain serta mendapat pasokan dari aliran darah yang sama, kita dapat memahami bagaimana berbagai peristiwa mental dapat memengaruhi kita secara fisik.

Misalnya saja, menggunakan otak kita untuk berpikir dan belajar akan membakar nutrisi dalam sistem tubuh kita, khususnya fosfor.

Mengolah otak secara berlebihan dapat menyebabkan kita menderita kekurangan fosfor. Dan kami menemukan bahwa hal sebaliknya juga terjadi dalam hubungan ini. Orang yang memiliki kapasitas intelektual tinggi biasanya memiliki kadar fosfor yang tinggi dalam sistem tubuhnya.

Ada banyak hikmah dalam sabda Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah: “Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan manusia dengan kekuatannya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang yang mengendalikan dirinya saat sedang marah.”

Padahal, tetap sabar dan tenang adalah kunci kekuatan fisik. Fosfor bukan satu-satunya nutrisi yang dapat terkuras karena tekanan mental dan kurangnya ketenangan spiritual. Jika kelenjar tiroid, organ utama yang menangani emosi kita, bekerja lembur, kita bisa menderita kekurangan yodium.

Stres akibat pekerjaan yang berat, perceraian, atau pindah rumah dapat menyebabkan hilangnya kalium dan natrium dalam tubuh karena hal ini memengaruhi kelenjar adrenal sehingga menyebabkan lebih banyak kebutuhan akan mineral tersebut.

Bahkan hipoglikemia (gula darah rendah) bisa disebabkan oleh kegembiraan. Nabi Muhammad (SAW) menganjurkan agar kita mengambil jalan hidup yang lebih moderat; namun, kita sering terlibat atau mengekspos diri kita pada kegembiraan yang luar biasa dengan berteriak, menonton televisi secara berlebihan, dan pergi ke mal, bioskop, pesta, taman hiburan, dan lain-lain.

Saat kita melihat sesuatu yang menarik, korteks adrenal kita terstimulasi dan terjadi peningkatan gula darah. Hal ini, pada gilirannya, merangsang pankreas untuk mengeluarkan insulin ke dalam darah untuk menurunkan kadar gula, menyebabkan kita merasa lelah atau lemah.

Latihan mengucapkan, “Alhamdulillah” akan menghasilkan ketenangan dan kesehatan, atas apa yang kita miliki dan atas apa yang kita hadapi.

Kita harus berusaha menjaga rumah dan lingkungan kerja kita tetap damai dan sebisa mungkin bebas dari stres.

Jika seseorang sedang bepergian, misalnya menunaikan ibadah haji atau umrah, mereka mungkin ingin meningkatkan asupan makanan tinggi kalium dan natrium serta vitamin B kompleks.

Jika kita mengabaikan hubungan antara kesehatan mental dan fisik, kita kehilangan detail penting dalam gambaran kesehatan pribadi.

Dan, seperti kebanyakan masalah kesehatan, melakukan pencegahan lebih baik daripada menemukan obatnya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari sikap dan emosi negatif yang menguasai tubuh kita adalah dengan mengamalkan mutiara hikmah yang telah diberikan kepada kita melalui Al-Quran dan Hadits.

Kita harus mengucapkan, “Alhamdullilah” atas apa yang kita miliki; “Insya Allah” untuk apa yang kita niatkan; dan, “Masya Allah” ketika kita melihat sesuatu yang menarik atau menakjubkan.

Kita harus ingat untuk mengucapkan, Astaghfirullah” saat kita sedang marah atau lemah, dan yang terpenting, “Allahu Akbar” saat kita dihadapkan pada tantangan hidup.

Lima ungkapan ini, yang diucapkan secara rutin, ibarat mengonsumsi multivitamin untuk kesehatan holistik.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here