Makna Lailatul Qadr dalam Konteks Nuzulul Quran

Sebuah Inagurasi Rabbani untuk Muhammad Saw.

569

Oleh: Sulaeman Jajuli

Eksis pada dimensi “al-A’radhu al-Basyariyyah”, menggiring risiko konsekuensi natural, bahwa Muhammad saw. kali ini mesti lazim seperti manusia pada umumnya, beliau larut dalam kegalauan yang cukup serius, sekaligus pula misterius.

Pasalnya, hata Khadijatu al-Kubra istri tercintanya sendiri, terhijab kabut keheranan, ada apa sesungguhnya yang tengah membuncah suasana batin beliau?

Namun, pada akhirnya tabir misteri tersebut terkuak juga. Ternyata, beliau saw. merasa “tidak diapresiatif” oleh Yang di Atas Sana. Apa pasal? Di usianya yang sudah mapan (40 tahun), plus diperparah ulah patalogi sosial masyarakat yang semakin menggila, tapi kenapa Allah belum jua menurunkan “Wahyu” kepadanya sebagai peneguh jiwa dan legislasi kekuatan dalam menjalankan operasi dakwahnya?

Untuk membunuh kegalauan tersebut, beliau berangkat menuju Goa Hira dengan maksud untuk melakukan “Tahannuts” (kontemplasi) di sana. Goa yang angker serta menyeramkan itu, disulap olehnya seakan Surga yang bisa mendamaikan suasana “ewuh pakewuh” batinnya. Skala prioritas yang terbangun di sana, tidak lain hanyalah full dan total untuk beraktivitas ruhani: berdoa, bermunajat serta bertakarub kepada Allah.

Singkat narasi, tiba-tiba diluar konsentrasi kemampuan nalar serta kesadarannya, Jibril-‘Alaihis Salam-dalam rupa orisinilnya datang menghampiri beliau seraya berkata, “Bacalah”. Betapa tidak, dalam kepungan suasana psikologis yang labil : panik, kaget dan tegang, beliau tidak bisa merespon dengan normal, kecuali berkata : “ما أنا بقارئ” (“Sama sekali aku tidak bisa membaca”).

Peristiwan yang sangat fenomenal, monumental dan spektakuler tersebut, diabadikan oleh Allah dalam al-Qur’an dengan sebutan “Lailatu al-Qadar”, (al-Qadar: 1). Andai diilustrasikan, ia lazimnya “Inagurasi Rabbani”, yakni malam pengangkatan dan sekaligus pengukuhan beliau saw. oleh Allah sebagai “Utusan-Nya” (Rasulullah), setelah dinyatakan lulus dalam sidang terbuka dengan “Ultra Disertasi Ilahiyyah”, berjudul “Iqra” (studi kasus pembacaan 5 ayat surat al-‘Alaq, wahyu pertama) yang dilangsungkan di “Special Room” (Goa Hira), tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah- 610 M-. (Muhammad al-Khudhari Beik, “Nur al-Yaqin Fi Sirati Sayyid al-Mursalin”), di bawah Penguji Utama, Maha Guru Besar-Jibril-‘Alaihis Salam-yang khusus dihadirkan oleh-Nya dari langit sana.

Sebagai wujud ekspresi kegembiraan atas pengangkatan serta pengukuhan beliau saw. tersebut, rombongan Malaikat (yang turut hadir menyaksikan) dalam jumlah yang amat sangat banyak (hingga tidak terhitung), bergantian menyampaikan “Ucapan Selamat” kepada beliau Saw.

Mesti dicatat, bahwa peristiwa “Lailatu al-Qadr dalam konteks Nuzulu al-Qur’an” di atas, (paling tidak), memiliki empat sisi spesifikasi: (1) dari sisi peruntukannya adalah spesial untuk intern beliau-bukan untuk konsumsi publik-umatnya-, (2) dari sisi tenggat waktunya, hanya terjadi satu putaran (satu kali) sepanjang sejarah hidup beliau.

Adapun wahyu (ayat lain) yang turun kemudian kepadanya, berlangsung secara natural dan konvensional-tanpa ada prosesi terlebih dahulu-, (3) dari sisi dimensi kemuliaan, spesifikasi serta kharismatika nilai luhurnya , karena terbangun oleh adanya peristiwa turun al-Qur’an (lebih khusus 5 ayat surat al-‘Alaq) dan (4) tMalaikat Jibril-‘Alaihis Salam-beserta malaikat yang lainnya turun dari langit dalam bentuk fisik.

***

Wahyu pertama (5 ayat surat al-‘Alaq), sebagai khitah (tonggak awal) untuk membangun kesadaran manusia dari semula hanya sekedar gumpalan darah (من علق), menuju “insan kamil” yang beriman, berakhlak, beradab, berbudaya serta bermartabat; dengan sulutan dian semangat akademis: senang membaca, rajin menulis dan melakukan penelitian untuk mengungkap fakta dan data misteri ilmiah (علم الانسان ما لم يعلم).

Dengan semangat “Lailatu al-Qadr dalam konteks Nuzulu al-Qur’an”, mari pastikan ayunan langkah kita ke depan lebih progres dan prospektif.

Wallahu A’lam bi al-Shawab!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here