Kodok Ngorek di Tambang Gosowong

Inspeksi Doni Monardo di Malam Hari, Belajar Merawat Alam dari NHM.

531

Akrab dengan Maluku

Lebih lanjut lulusan Akmil 1985 itu, mengatakan, dirinya sangat akrab dengan wilayah kepulauan Maluku dan Maluku Utara. Sebab, lebih dua tahun ia bertugas sebagai Panglima Kodam XVI/Pattimura (2015 – 2017).

Sejarah PT NHM berawal di tahun 1994 ketika Newcrest Mining Ltd., perusahaan pertambangan dari Australia dan PT Antam, membentuk usaha bersama untuk menemukan kandungan emas di Pulau Halmahera. Pada tahun yang sama, usaha gabungan tersebut berhasil mengolah kandungan emas di Gosowong.

Kemudian Newcrest dan Antam bersama-sama mendirikan PT Nusa Halmahera Minerals, yang berlanjut dengan ditandatanganinya Kontrak Karya Bersama Pemerintah Indonesia pada tanggal 28 April 1997. Produk emas pertama, dihasilkan dari tambang terbuka Gosowong di bulan Juli 1999.

Saat ini PT NHM mengelola wilayah kerja seluas 29.622 hektare di Halmahera Utara. Penambangan sistem tambang terbuka di Tambang Emas Gosowong telah berakhir. Saat ini pola kegiatan penambangannya dua unit. Yaitu Kencana dan Toguraci, dengan memadukan metoda penambangan bawah tanah, underhand/overhand cut & fill dan long-hole stoping.

Di awal tahun 2020, PT Indotan Halmahera Bangkit yang dipimpin Haji Robert Nitiyudo Wachjo, mengambil alih mayoritas kepemilikan saham PT NHM dari Newcrest Australia. Dengan manajemen baru bersama Indotan, PT NHM semakin produktif. Kontribusinya aktif terhadap peningkatan pemberdayaan masyarakat, terutama warga yang berada di wilayah lingkar tambang.

“Karena itu, aksi demonstrasi masyararkat sejak tahun 2020 sudah relatif terkendali. Sebab, saya tahu pak Haji Robert orang yang sangat komit. Sebagai contoh, saat pandemi Covid-19, beliau sama sekali tidak melakukan pengurangan tenaga kerja, bahkan sama sekali tidak memotong hak-hak pekerja. Saya tahu persis, karena saya waktu itu menjabat Ketua Satgas Covid-19. Kontribusi beliau terhadap pengendalian pandemi luar biasa,” puji Doni kepada Haji Robert.

Sambil menikmati malam di pedalaman Gosowong, Doni Monardo melakukan dialog interaktif dengan jajaran manajemen PT NHM, PT Antam, dan anggota rombongan lain. Doni tegas meminta anak-anak perusahaan MIND ID mencontoh manajemen tambang yang dijalankan Haji Robert, khususnya dalam mengelola limbah dan pelibatan/perhatian ke masyarakat sekitar.

Doni terkesan dengan motto yang diusung Haji Robert, yakni “menambang dengan hati”. Tak heran jika para pekerja merasakan apa yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Mereka merasa “dimanusiakan”. Di saat pandemi, Haji Robert justru membagi-bagikan bonus.

Sentuhan hati Haji Robert juga dirasakan masyarakat lewat program “peduli 4 suku di lingkar tambang”. Empat suku yang dimaksud adalah: suku Pagu, Madole, Boeng, dan Towiliko. Mereka memuji Haji Robert sebagai sosok yang sangat merawat budaya dan kearifan lokal. Jika tahun 2021 masing-masing suku dialokasikan dana CSR Rp.1 miliar, maka tahun 2022 naik 100 persen menjadi Rp.2 miliar.

Doni menyimpulkan, PT NHM tidak saja memberikan kesejahteraan kepada karyawan, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat lingkar tambang. “Ini yang benar,” tegas Doni Monardo.

Jam menunjuk pukul 23.00 WIB, ketika Doni mengajak anggota rombongan beristirahat. Esok pagi, sudah siap agenda berikutnya, menuju Tanjung Buli. Melihat lokasi tambang lain, yang masih berada di bawah naungan PT MIND ID. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here