Kocak, Begini Alasan Gus Baha Tak Punya WA

970
Gus Baha.

Muslim Obsession – KH. Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha terkenal dengan kealimannya. Lebih dari itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA Rembang ini juga viral karena mengaku tidak pernah memiliki aplikasi chat “sejuta umat”, WhatsApp.

Apa alasannya?

Ulama seperti dirinya, kata Gus Baha, tak ingin merasa didikte oleh apapun. Tapi karena adanya WA, lanjut Gus Baha beralasan, seseorang pasti akan didikte.

“Sesuatu yang dilihat itu kan pasti mendikte kita. Beda, kalau yang enggak WA-nan kan, mikiri apa kita yang menentukan. Kalau Wa-nan kita yang ditentukan. Gara-gara WA, ada informasi Jakarta kita jadi mikirin Jakarta. Padahal secara kewajiban, ngapain kamu orang Malang mikiri Jakarta?,” ujarnya, menukil video yang diunggah akun IG @gusbahaonline, Kamis (12/5/2022).

Gara-gara WA, imbuhnya, belum juga selesai memikirkan Jakarta, lalu baca berita peristiwa di Sulawesi, jadinya ikut berpikir tentang peristiwa Sulawesi. Belum selesai, lalu memikirkan peristiwa di NTT.

“Makanya semua orang sekarang merasa jadi tokoh nasional gara-gara informasi yang masuk nasional. Jadi kalaupun Ketua RT itu dia ikut berpikir, ‘Gimana Gus ini Indonesia…’, padahal dia RT loh sampai lupa kalau dia statusnya hanya RT,” ungkapnya disambut gelak tawa.

“Jadi semua orang sekarang merasa tokoh nasional. Itu gara-gara apa coba? Jadinya semua orang juga punya ide tentang nasional. Harusnya negara itu gini-gini. Ribet kan?” pungkasnya.

Pengakuan tidak punya WA ini juga pernah diutarakan Gus Baha kepada Najwa Shihab, seperti tampak dalam video yang diunggah di channel YouTube Najwa Shihab pada 31 Juli 2020.

Pada kesempatan itu Gus Baha mengaku tidak memiliki nomor WA pribadi dan hanya dibantu oleh sang adik. Selain WA, Gus Baha juga mengaku tidak memiliki akun media sosial Instagram.

Gus Baha menjelaskan bahwa dirinya sudah sibuk dengan kegiatan mengajar ngaji santri-santri tahfizh di rumahnya.

“Saya kan sibuk ya, di rumah itu kan banyak yang ngaji tahfizh itu. Jadi, bayangkan santri seneng ikut seneng, kalau kesulitan ngaji ikut, ya pokoknya kalau lihat santri susah belajar ikut susah,” jelas Gus Baha. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here