Kenang Doni Monardo, Menko PMK: Sosok Pekerja Keras, Tidak Pulang saat Tangani Covid-19

294

Jakarta, Muslim Obsession – Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Letjen TNI (Purn) Doni Monardo.

Innalillahi wa inna ilayhi raji’un. Pada kemarin sore kita telah kehilangan kawan kita, bapak Letjen TNI (Purn) Doni Monardo. Tentu saja kita semua seluruh Rakyat Indonesia pasti kehilangan beliau,” ungkap Muhadjir saat melayat ke rumah duka almarhum di Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Senin (4/12/2023).

Menko Muhadjir mengatakan almarhum sebagai sosok prajurit yang telah malang melintang di dunia militer. Menurutnya, sosok almarhum telah memberikan dharma bakti terbaiknya untuk bangsa dan negara ini, terutama saat menjabat sebagai Kepala BNPB dan menangani pandemi Covid-19.

Muhadjir menceritakan kenangannya saat bertugas bersama dalam menangani Covid-19 pada masa awal pandemi. Ketika itu Doni menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Muhadjir menjabat sebagai Ketua Pengarah Gugus Tugas.

“Saya mengenal beliau sangat intens, terutama ketika bersama-sama menangani pandemi Covid-19,” ucapnya.

Kemudian, Muhadjir berbagi kenangan masa-masa bertugas bareng almarhum dalam menangani Covid-19 di tahun 2020, yaitu ketika mengevakuasi WNI dari Wuhan, Cina yang kemudian di tampung di pusat karantina di RS Darurat Pulau Natuna.

Kala itu, dalam membangun RS Darurat banyak tentangan masyatakat setempat. Berkat luwesnya almarhum dalam melobi sehingga tentangan masyarakat diredam dan akhirnya berjalan lancar.

“Kita juga mengevakuasi mereka yang terjebak di kapal Diamond Princess di Yokohama yang merupakan episentrum kedua setelah Wuhan, kita juga menyelamatkan mengevakuasi dari kapal World Dream yang kemudian semuanya kita tampung di Pulau Sebaru bersama-sama Pak Doni. Dan Pak Doni di sana menyiapkan rumah sakit darurat dan semuanya lancar,” ujarnya.

Muhadjir mengatakan, semasa menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo tidak pernah pulang ke kediamannya. Sebagai bentuk keseriusannya dan tanggung jawab dalam menangani Covid-19, dia rela berkantor dan tinggal di Kantor BNPB.

“Selama menangani Covid-19, Pak Doni tidak pernah pulang, jadi sehari-hari ngantor dan tinggal di kantor BNPB,” ucapnya.

Muhadjir mengungkapkan, semasa menangani Covid-19, Doni Monardo tidak dalam keadaan prima karena memiliki penyakit komorbid. Namun masa awal Covid-19, konsep komorbid belum begitu dikenal dan hanya dianggap sebagai gangguan kesehatan dianggap biasa saja.

“Baru-baru saja mulai ada konsep mereka yang komorbid rawan terhadap Covid-19. Mulai itulah kita mencoba membatasi beliau untuk tidak banyak turun lapangan terutama ke rumah sakit,” ujarnya.

Muhadjir mendoakan segala amal baik Doni Monardo dapat diterima Allah SWT, dan mendapatkan tempat yang mulia.

“Semua sudah berakhir, dan siapapun memang akhirnya harus berakhir perjalanan kita, akan menghadap tuhan yang maha kuasa menyusul beliau. Mudah-mudahan semua amal baiknya diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya”.

Dia juga menyatakan Doni Monardo sebagai sosok yang sangat baik, dan meyakini semua amal baik almarhum di dunia bisa menjadi modal untuk menghadap Tuhan.

“Beliau adalah pribadi yang sangat baik. Saya yakin seluruh amal kebajikannya akan menjadi modal utama beliau untuk menghadap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita doakan semua mudah-mudahan beliau Husnul Khotimah,” ucap Muhadjir merapal doa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here