Kematian Tak Mengenal Waktu dan Tempat

240
Ilustrasi: Meninggal dunia.

Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)

Dalam Al-Quran Allah berfirman: “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.” (QS. Al-Ankabut: 57).

Berdasarkan firman Allah ini, telah jelas dan pasti bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati kapan pun, di mana pun, dan dalam keadaan apa pun.

Ditegaskan dalam sebuah hadits Riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda: “Banyak-banyaklah mengingat mati, sebab mengingat mati itu menghapuskan dosa dan mengikis ambisi seseorang terhadap dunia serta cukuplah mati sebagai pemberi peringatan,” (HR. Bukhari Muslim).

Kematian adalah suatu peristirahatan menuju kedamaian. Kedamaian itu adalah dambaan bagi setiap orang. Maka persiapkanlah diri kita untuk menyambut kematian dengan perbanyak amalan shalih.

BACA JUGA: Belajar dari Sumur

***

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja’ụn.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan,” (QS. Al-Ankabut: 57).

Segala puji bagi Allah Subhanallahu wa ta’ala, kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa dan keburukan amal perbuatan.

Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata yang tidak memiliki sekutu, dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

BACA JUGA: Tetap Berpahala Walau Dalam Tidur

Kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit.

Seperti dalam firman Allah Ta’ala berikut ini (yang artinya), “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185. Lihat juga QS. An-Nisa: 78).

Salam fastabiqul khairat …

 


#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here