Kapan Usia yang Tepat untuk Anak Laki-Laki Dikhitan?

202
Ilustrasi: Anak-anak yang hendak dikhitan ditemani orangtuanya.

Muslim Obsession – Khitan atau sunatan merupakan salah satu syariat yang dianjurkan dalam Islam. Khitan juga salah satu identitas menjadi seorang muslim sehingga seorang mualaf (orang yang baru masuk islam) walaupun sudah dewasa namun belum berkhitan dianjurkan untuk berkhitan.

Khitan menjadi salah satu kewajiban bagi orangtua muslim kepada anaknya. Dengan berkhitan maka syariat islam juga turut disyiarkan. Khitan juga ditengarai lebih mendekatkan kepada kebersihan, sehingga tidak tertinggal najis ketika membuang hadats kecil dan mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang kelamin.

Mengutip Halodoc, Sabtu (22/7/2023), di negara Barat sana, terdapat beberapa perdebatan mengenai apakah khitan diperlukan secara medis, dan apakah khitan memberikan manfaat kesehatan?

Namun, kesepakatan umum di antara penyedia layanan kesehatan adalah bahwa manfaatnya khitan lebih besar daripada risiko untuk prosedurnya.

Lalu, kapan usia tepat untuk khitan pada anak laki-laki? Dalam tradisi sebagian adat dan budaya dianjurkan agar anak laki-laki sebaiknya dikhitan sebelum memasuki usia remaja, atau bahkan balita. Namun, biasanya orangtua bingung menentukan kapan waktu yang tepat untuk anak laki-laki dikhitan.

Ada studi menarik yang bisa kita simak menyoal hal ini. Studinya dimuat Iranian Red Crescent Medical Journal, berjudul “At What Age Range Should Children Be Circumcised?”.

Studi uji klinis tersebut dilakukan di rumah sakit afiliasi Erzincan University of Medical Sciences, Turki, pada tahun 2014. Anak-anak yang dikhitan dievaluasi dalam 3 kelompok, yaitu kurang dari satu tahun (grup 1), 1-7 tahun (grup 2), dan> 7 tahun (grup 3).

Lalu, bagaimana hasilnya? Durasi pemulihan pasca-anestesi terpendek setelah intervensi bedah, dan waktu sampai keluar rumah sakit, biaya terendah, dan komplikasi anestesi paling sedikit, semuanya merujuk pada grup 1, yaitu kelompok anak yang kurang dari satu tahun.

Meskipun hampir semua anak kurang dari satu tahun dapat dibius dengan midazolam saja, sebagian besar anak lebih dari satu tahun membutuhkan ketamin atau anestesi umum.

Menurut studi di atas, melakukan khitan saat anak berusia kurang dari satu tahun dapat mengurangi risiko komplikasi akibat anestesi. Menariknya lagi juga dapat menurunkan biaya dibandingkan dengan melakukan prosedur pada anak yang lebih besar.

Hal yang perlu digarisbawahi, khitan pada anak baru lahir (newborn) tidak dianjurkan. American Academy of Pediatrics (AAP) tidak merekomendasikan penyunatan rutin untuk semua bayi laki-laki yang baru lahir. AAP menyerahkan keputusan khitan kepada orangtua, dan mendukung penggunaan anestesi untuk bayi yang menjalani prosedur tersebut.

Manfaat Khitan bagi Anak Laki-laki

Banyak manfaat khitan yang bisa dirasakan oleh anak, khususnya saat anak sudah memasuki usia dewasa. Berikut adalah manfaat khitan yang akan dirasakan para pria:

1- Dengan melakukan khitan, anak laki-laki akan lebih mudah membersihkan organ intim mereka saat mereka dewasa. Hal ini akan membuat kebersihan organ intim anak terjaga dan akan terhindar dari berbagai penyakit kelamin.

2- Mencegah terjadinya penyakit pada penis. Contohnya nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis.

3- Mengurangi risiko terjadinya kanker penis dan kanker serviks pada pasangan.

4- Membuat kesehatan penis lebih terjaga, sebab penis yang dikhitan lebih mudah dibersihkan.

5- Khitan juga dapat membuat anak laki-laki terhindar dari penyakit infeksi saluran kencing. Hal ini karena kulup pada penis dihilangkan. Biasanya, kuman akan bersarang pada kulup penis yang belum dikhitan.

6- Anak yang telah dikhitan akan terhindar dari berbagai masalah penyakit penis, seperti infeksi atau pun peradangan. Bahkan, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa tindakan khitan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari penyakit seksual menular seperti HIV atau AIDS.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here