Jumlah Korban Tewas Akibat Perang Brutal Israel di Gaza Tembus 25.000 Orang 

443

Muslim Obsession – Israel telah melakukan 17 pembantaian di Gaza dalam 24 jam terakhir, yang secara tragis mengakibatkan kematian 178 warga sipil dan menyebabkan 293 lainnya luka-luka.

Peningkatan yang terjadi baru-baru ini telah menjadikan jumlah total warga Palestina yang dibunuh oleh Israel dalam kampanye genosida sejak 7 Oktober menjadi 25.105 orang, dan jumlah korban luka mencapai 62.681 orang.

Situasi di Gaza tetap mengerikan, ketika pasukan Israel terus melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza, yang secara signifikan meningkat di Khan Younis.

Peningkatan serangan mereka tidak hanya terbatas di Gaza tetapi juga terjadi di Tepi Barat, menyusul penggerebekan yang dilakukan pasukan Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di tengah meningkatnya kritik domestik dan internasional, dengan tegas menolak gagasan “kedaulatan Palestina” pascaperang.

Ketika serangan terus berlanjut, terutama di bagian selatan Gaza, kekhawatiran tambahan meningkat mengenai potensi dampak regional yang lebih luas akibat serangan yang terjadi secara bersamaan di Suriah dan Irak.

Tentara Israel telah membagikan brosur di selatan Gaza untuk mencari informasi tentang tawanan yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober.

Di Rafah, setidaknya lima warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap kendaraan sipil, sebagaimana dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Tepi Barat sedang mengalami peningkatan kekerasan. Pasukan Israel telah menghancurkan rumah-rumah di Hebron, yang diklaim sebagai milik orang-orang bersenjata Palestina yang bertanggung jawab atas serangan di masa lalu.

Dilansir Doha News, Senin (22/1/2024) pada saat yang sama, bentrokan meletus antara pasukan Israel dan pejuang perlawanan Palestina di beberapa lokasi di Tepi Barat.

Di tengah ketegangan ini, Amerika Serikat, yang merupakan pendukung militer utama Israel, menyerukan perhatian yang lebih besar dalam perlindungan warga sipil, namun tidak setuju dengan Israel mengenai masa depan pemerintahan Gaza.

Kantor Netanyahu menekankan bahwa mempertahankan kendali keamanan atas Gaza adalah hal terpenting bagi keselamatan Israel, sebuah sikap yang secara langsung bertentangan dengan tuntutan kedaulatan Palestina.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, menggarisbawahi pada pertemuan puncak Gerakan Non-Blok di Uganda bahwa hak Palestina untuk menjadi negara adalah hal yang mendasar dan penolakannya tidak dapat diterima.

UNRWA melaporkan sekitar 1,7 juta pengungsi di Gaza, dengan sekitar satu juta orang terkonsentrasi di wilayah Rafah. Situasi kemanusiaan memburuk dengan cepat, dengan terbatasnya akses terhadap kebutuhan pokok seperti makanan dan air, seperti yang dilaporkan oleh OCHA PBB.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here