Jangan Suka Buka Aib, itu Dosa Besar!

536

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Setiap orang pasti punya aib. Orang yang disayangi Allah SWT adalah orang yang berkarakter selalu menutupi aibnya dan aib orang lain, dan selalu melihat kelebihannya lalu bersyukur, tidak mencari cari aib orang.

TRUE STORIES:

1- Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ. (الحجرات ٤٩ الاية ١٢)

“Wahai orang-orang yang Beriman, jauhilah banyak berprasangka, sungguh, sebagian besar dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah juga mengumpat sebagian yang lain. Maukah ada di antara kamu memakan bangkai saudaranya sendiri yang telah meninggal ? tentu kamu akan merasa jijik. Maka, jauhilah larangan-larangan tersebut dan bertakwalah pada Allah. Sungguh, Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujuraat 49, Ayat 12, halaman 517).

BACA JUGA: Jangan Lewatkan Puasa Taasuu’aa dan ‘Aasyuuraa

2- Rasulullah ﷺ mengingatkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ  (رواه مسلم)

“Siapa yang menutupi aib orang lain di dunia, Allah akan menutupi aibnya di hari Kiamat kelak,” (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam Muslim No 4692).

3- Rasulullah ﷺ juga bersabda:

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Siapa yang menutupi aib orang Islam lainnya, Allah akan menutupi aibnya di Dunia dan aibnya di Akhirat kelak”.

BACA JUGA: Dunia itu Penting Sekali

POINTERS:

1- Mereka yang memiliki rasa malu dan takut, pasti tidak ingin aibnya diketahui oleh orang lain atau orang lain mengetahui aibnya.

2- Siapa yang ingin aib dan dosanya ditutupi oleh Allah SWT, maka dia pun tidak suka membongkar aib dan kesalahan orang.

3- Sungguh, di Akhirat nanti, Allah SWT akan mendekatkan orang Mukmin, lalu Allah “Meletakkan Tabir” dan “Menutupi” orang-orang Mukmin itu, sehingga pemeriksaannya pun “tersembunyi” dari pandangan orang-orang yang ada di Mahsyar.

BACA JUGA: Puasamu di Bulan Muharram itu Sungguh Menyelamatkan

4- Allah SWT berfirman: “Apakah engkau mengetahui dosa dosa yang pernah engkau lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang pernah engkau kerjakan?”

Orang-orang Mukmin menjawab: “Iya, hamba tahu wahai Tuhanku, itu adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan”.

Ketika orang tersebut telah mengakui dosa-dosanya, dan dia memandang dirinya akan binasa karena dosa-dosa itu, maka Allah pun memberi kabar gembira kepadanya: “Ketika di Dunia Aku telah menutupi dosa-dosamu ini, dan hari ini Aku telah ampuni dosa-dosamu”. Kemudian diberikan kepadanya catatan amal kebaikannya.” (Hadits Sahih Riwayat Al Imam Al Bukhari no. 2441 dan Muslim no. 2768, Hadits dari Abdullah Bin Umar).

BACA JUGA: Bolehkah Menikah di Bulan Muharram?

5- Penutup.

Setiap selesai acara, biasakan menutupnya dengan membaca doa Kaffaratul Majlis:

سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰه إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُك وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ

Subhaanakal Llaahumma wa bihamdika, asyhadu anlaa ilaaha illa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

“Maha Suci Engkau Yaa Allah, dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Aku memohon pengampunan-Mu dan aku bertaubat pada-Mu”.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa-doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan menjauhi prasangka buruk, dan agar selalu mendahulukan prasangka baik.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here