Bolehkah Menikah di Bulan Muharram?

532

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School)

Selamat tinggal tahun 1443 H, dan selamat memasuki Tahun baru Islam 1444 H.

Semoga di tahun 1444, Allah SWT menganugerahkan kita kehidupan yang lebih bahagia, lebih makmur, lebih damai dan sejahtera. Dijauhkan dari segala kesulitan dan penyakit. Dan Allah SWT mengampuni dosa dan khilaf kita di tahun tahun yang lalu. Aamiin.

TRUE STORIES:

1- Orang-orang penganut Syiah, memahami, bulan Muharram adalah hari-hari meratap, hari-hari bersedih dan waktu berkabung. Mereka membuat ritual melukai diri sendiri, meratapi kematian Husain bin Ali RA.

2- Orang-orang kejawen, pada bulan Muharram atau Suro adalah bulan mistik, bulan keramat, bulan nyadren, dan waktunya memandikan keris. Dan mayoritas penganut paham Kejawen, tak mau menikahkan anaknya atau membuat walimah di bulan Muharram yang dianggap keramat ini.

BACA JUGA: Muharram kok Dibilang Bulan Sial?

3- Sebagian kaum muslimin penganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, menganggap bulan Muharram adalah bulan instropeksi dan evaluasi diri, maka mereka menyongsong bulan Muharram dengan mengadakan kegiatan kumpul-kumpul bersama di malam tahun baru Hijriyah yang dinamakan MABIT.

4- Menurut Al-Quran dan Hadits Rasulullah ﷺ, bulan Muharram adalah bulan yang mulia, bulan istimewa, salah satu dari 4 Asyhurul Hurum اشهر الحرم.

5- Makna kata Haram dalam kajian Fikih dan Ushul Fikih, adalah hal-hal yang harus dijauhi dan dihindari. Berdosalah bagi orang yang melakukan hal-hal yang Haram, dan berpahala bagi orang yang menjauhinya.

Sisi lain makna kata Haram berarti “Terhormat, Mulia dan Istimewa”.

BACA JUGA: Dari Barzakh, Mereka Menanti Doa-Doamu

Bulan Muharram disebut juga bulan Haram, seperti juga bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Rajab, yang ke 4 bulan bulan ini semua adalah bulan bulan mulia.

Seperti disebutkan dalam QS. At Taubah 9, Ayat 36, halaman 193, penggalan ayat “Arba’atun Hurum” (اربعة حرم), maknanya adalah “Empat Bulan Mulia”. Oleh karena itu, sunnah kita berpuasa.

Sabda Rasulullah ﷺ:

افضل الصيام بعد شهر رمضان صيام المحرم

“Semulia mulia puasa setelah puasa Ramadhan, adalah puasa Sunnah Muharram”.

BACA JUGA: Cara Membuka yang Penuh Keberuntungan

POINTERS:

Inilah beberapa keistimewaan bulan Muharram;

1- Termasuk salah satu dari empat bulan “Haram”, bulan terhormat. Karena mulianya bulan Muharram ini, maka diharamkan berperang dan saling bermusuhan di Muharram ini. Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ

“Sungguh, bilangan bulan di sisi Allah ada dua belas bulan, inilah ketetapan Allah di waktu Allah SWT Menciptakan Langit dan Bumi. Di antara empat bulan Haram (bulan Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab). Yang demikian itu, adalah ketetapan agama yang lurus,” (QS. At-Taubah 9, Ayat 36, halaman 192).

BACA JUGA: Yang Halal itu Jelas, Yang Haram itu Jelas

2- Bulan Muharram adalah bulan terbaik setelah Ramadhan. Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri menuturkan bahwa:

“Allah membuka awal tahun dengan bulan Haram, yakni Muharram, dan menjadikan akhir tahun dengan bulan Haram Dzul Hijjah. Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram.

3- Dahulu, bulan Muharram ini dinamakan Syahrullaah Al-Asham, artinya “bulan Allah yang Sunyi”, karena sangat mulianya bulan ini.” (Kitab; Lathaaiful Ma’aarif, 34).

BACA JUGA: Terjerumus Karena Perut dan Selangkangan

4- Bulan Muharram dinamakan “Syahrullaah” maknanya “bulan Nya Allah”.

5- Puasa Aasyuro, adalah puasa terbaik setelah puasa Ramadhan. Rasulullah ﷺ bersabda:

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram,” (Hadits Sahih oleh Al-Imam Muslim).

6- Tanggal 10 Muharram adalah hari diselamatkannya Nabi Musa dari kezhaliman Fir’aun.

BACA JUGA: Terjerumus Karena Perut dan Selangkangan

SOLUSI:

Manfaatkanlah hari-hari di Bulan Muharram dengan memperbanyak ibadah amal shalih, terutama 3 hal ini:

– Memperbanyak membaca dan memahami Al-Quran, minimal membaca 10 ayat setiap hari.

– Sempurnakan kualitas shalat, memperbanyak shalat Tahajjud dan shalat Sunnah lainnya.

– Memperbanyak infak, sedekah dan kepedulian pada sesama Muslim.

Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa-doa kita, dan menganugerahkan kita kemampuan rajin membaca Al-Quran, rajin shalat dan rajin bersedekah.

Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here