Hadir di PTQ. Pondok Bambu, Sekjen MUI Ingatkan Pesantren Harus Perkuat Literasi Sejarah Keumatan

387
Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan memberikan sambutan sekaligus membuka acara pelatihan Islamic Acting Literacy di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Bogor, Muslim Obsession – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, kiprah pondok pesantren memiliki peran besar dalam bangunan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada konteks sejarah, para kiai dan santri terlibat dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan hingga saat ini para kiai dan santri juga didelegasikan untuk mengisi ruang-ruang kepemerintahan agar kedaulatan bangsa Indonesia terus bisa dijaga dan dipelihara.

“Ini merupakan bentuk keniscayaan dan keharusan sebagai generasi pesantren. Tanggung jawab pesantren meliputi dua hal, yaitu tanggung jawab keagamaan (masuliyah al-diniyah) dan tanggung jawab kenegaraan (masuliyah al-wathaniyah),” ungkap Buya Amirsyah saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Islamic Acting Literacy, Sabtu (9/9/2023).

Kegiatan yang digelar Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Bangsa (LSBPI) MUI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tersebut diikuti lebih dari 100 santri dan santriwati Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Bogor.

BACA JUGA: FOTO: Islamic Acting Literacy

Buya Amirsyah menjelaskan, dua tanggung jawab ini tidak boleh dilepaskan dari tanggung jawab pengurus pondok pesantren yang nantinya dilanjutkan oleh generasi berikutnya, yaitu para santri dan santriwati.

Di sisi lain Buya Amirsyah mengingatkan adanya fenomena baru yang mengancam eksistensi pondok pesantren. Fenomena tersebut diciptakan sekelompok orang yang berencana menghilangkan peran pesantren dari rekam jejak bangsa.

Fenomena itu, jelasnya, diindikasikan dengan menguatnya ancaman ideologi kapitalisme dan sosialisme bagi remaja saat ini. Indikasi lainnya adalah dengan menghilangkan rekam jejak dan peran tokoh bangsa dari para ulama dan santri dari pengetahuan generasi muda di Tanah Air.

“Ada satu fenomena di mana tokoh-tokoh kita yang sudah berjuang tanpa pamrih, pelan-pelan digeser ke suatu kondisi dimana tokoh-tokoh kita ini seolah-olah tidak memiliki arti apa-apa,” paparnya.

Untuk menangkal fenomena tersebut, tegasnya, peran pondok pesantren memiliki peran besar untuk turut menguatkan literasi sejarah keumatan, bagaimana umat Islam mengambil bagian peran besar dalam perjalanan bangsa Indonesia.

“Supaya kita sebagai anak bangsa generasi penerus tidak kehilangan jejak rekam sejarah. Ingat, sejarah masa lalu ada cermin masa depan, dan masa depan ditentukan oleh generasi sekarang,” tegas Buya Amirsyah.

Para santri membaca puisi pada acara Islamic Acting Literacy di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Penampilan Apik Santri PTQ Pondok Bambu

Kegiatan Islamic Acting Literacy ini digelar oleh LSBPI MUI di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu yang terletak di Kampung Kandang RT.001/005 Desa Cogreg, Kec. Parung, Kab. Bogor.

Pesantren yang diresmikan pada 3 Januari 2022 ini mendidik dan membina para santri yatim dan dhuafa. Selain fokus menghafal Al-Quran, di pesantren yang diasuh Abah KH. Usamah Hisyam ini para santri juga dididik untuk belajar terbiasa berkomunikasi dengan Bahasa Arab dan Inggris.

Pada kegiatan Islamic Acting Literacy ini santri-santri PTQ. Pondok Bambu berunjuk kebolehan. Selain ada yang tampil sebagai Qari dan Saritilawah, para santri juga ada yang tampil membacakan puisi solo yang bernuansa sedih dan puisi berantai yang mengocok perut.

Kegiatan yang diisi para pemateri seperti Ahmad Faisal, Agustian, dan Agus Idwar ini diikuti para santri dengan sangat antusias. Materi dasar-dasar akting, dasar-dasar menulis kreatif, dan pembinaan karakter diikuti para santri dengan interaktif.

Dalam sambutan singkatnya, Abah Usamah menyampaikan apresiasinya kepada MUI, khususnya LSBPI MUI. Kepada Buya Amirsyah, Abah Usamah berterima kasih atas kehadiran MUI yang turut memberikan pengakuan dan menyuntik semangat para santri untuk semakin giat belajar.

“Terima kasih, saya mengapresiasi. Meski masih ‘kanak-kanak’, pondok kita tercinta ini telah dipercaya MUI untuk menjadi tempat digelarnya kegiatan,” tutur Abah Usamah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here