Gibran Soan ke Ponpes Miftah, Minta Didoakan Jelang Sidang MK

553

Sleman, Muslim Obsession – Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka mendatangi Ponpes Ora Aji milik Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah di Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/3).

Putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tiba di ponpes sekaligus kediaman pendakwah kondang itu sekitar pukul 09.30 WIB.

Keduanya lantas masuk ke area ruang tamu untuk berbincang kurang lebih selama satu setengah jam.

Dalam pertemuan tersebut, Miftah menyebut Gibran juga meminta didoakan, termasuk dalam menghadapi gugatan dua paslon lain terhadap hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ditemui selepas pertemuan tersebut, Gibran mengaku agenda kunjungannya kali ini cuma sebatas silaturahmi ke Ponpes Gus Miftah pascapencoblosan pemilu yang digelar 14 Februari 2024 silam. Dia mengaku baru ada kesempatan datang ke ponpes yang diasuh salah satu pendukungnya dalam Pilpres 2024 tersebut.

“Silaturahmi aja ya pascapencoblosan kan saya udah lama enggak ketemu beliau. Makanya hari ini setelah dari Jakarta langsung sowan ke sini mumpung (jadwal) beliau juga lagi kosong,” kata Gibran.

Pasangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 itu mengklaim tak ada materi lain yang dibahas lewat pertemuan ini.

“Ngobrol-ngobrol biasa aja,” tutur Wali Kota Solo tersebut.

Di tempat yang sama, Miftah menyebut pertemuan ini jadi yang pertama sejak penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU RI. Pasalnya, dirinya berhalangan hadir kala diundang jadi penceramah di acara buka puasa bersama dengan Prabowo, Senin (25/3) kemarin.

Di tengah obrolan dalam pertemuan itu, Miftah mengklaim Gibran meminta didampingi jika nanti putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memimpin negara sebagai wakil presiden atau jabatan lainnya.

Selain itu, dia pun menyatakan Gibran minta didoakan dan tak ditinggalkan kelak.

“Ditemani ke depannya, didoakan, dikancani, jangan ditinggalkan,” tutur dia.

Gibran juga, katanya, minta didoakan dalam menghadapi gugatan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Termasuk (Gibran) tadi minta itu,” ucap Miftah.

“Ya itu kan proses hukum yang memang harus dilalui ya, bagi pihak-pihak nggak terima dengan hasil KPU,” sambung pria yang identik dengan kacamata hitam, blangkon, dan rambut panjang itu.

Atas permintaan Gibran tersebut, Gus Miftah menyatakan kesanggupannya untuk mendampingi. Asalkan ia masih diberi kesempatan menyambangi Istana Kepresidenan guna menyampaikan aspirasi masyarakat.

“Ya, selama saya mampu saya cuma bilang, yang penting saya bisa silaturahim ke istana untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, diterima dengan baik, itu bagi saya lebih baik, jadi bukan dalam rangka menemani itu di kabinet, enggak,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here