Catat! Ini Tiga Perilaku Anak yang Tidak Boleh Ditoleransi

398
Ilustrasi: Ibu dan Anak.

Muslim Obsession – DR. Musthofa Abu Sa’ad, pakar parenting Islami mengatakan bahwa ada tiga perilaku anak yang tidak boleh ditoleransi.

Pertama, semua perilaku yang berbahaya untuk keselamatan diri anak dan lingkungan.

“Bohong tidak termasuk. Pertama ialah semua perilaku yang berbahaya untuk keselamatan diri anak dan lingkungan. Bermain api terlarang! Tidak boleh ditoleransi! Masuk dapur, menyalakan kompor, terlarang! Tidak boleh ditolerir! Bermain di jendela atau balkon di lantai 2, terlarang! Semua yang berbahaya untuk keselamatannya, maka terlarang. Tidak boleh ditolerir!” paparnya, dikutip dari video di akun Instagram @ratno.abumuhammad, Senin (20/11/2023).

Kedua, semua perilaku yang melanggar peraturan, maka terlarang!

Menurut DR. Musthofa Abu Sa’ad, tidak boleh mentolerir perilaku yang melanggar peraturan. Contoh, saat kita tengah di padang pasir, tidak ada polisi, kamera CCTV atau mobil lain. Lalu kita katakan, “Nak, silakan menyetir mobil.” Hal demikian tidak boleh sama sekali! Karena menyetir hanya boleh jika sudah memiliki SIM.

“Karena jika dia melanggar di situ, dia akan melanggar di tempat lain, bahkan saat di komplek perumahan. Ingat, melanggar peraturan tidak boleh ditolerir,” ujarnya.

Ketiga, semua hal yang haram secara agama.

“Jika agama sudah melarangnya, maka mutlak terlarang. Tidak boleh ditolerir! Selain tiga hal ini, maka lupakanlah. Sampai perilaku itu hilang dengan sendirinya,” pungkasnya.

Dalam hal ini, telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. Ketika Nabi Saw. melihat Hasan atau Husain memakan kurma sedekah, maka Nabi Saw. bersikap tegas. Padahal saat itu Hasan baru berumur kurang dari 10 tahun, karena Hasan dilahirkan pada tahun 3 Hijriyah.

Ini adalah salah satu contoh sikap tegas Nabi Saw  bahwa makanan yang diharamkan oleh agama, tetap dilarang dari anak kecil.

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau berkata,

أَنَّ الحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ، أَخَذَ تَمْرَةً مِنْ تَمْرِ الصَّدَقَةِ، فَجَعَلَهَا فِي فِيهِ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالفَارِسِيَّةِ: «كِخْ كِخْ، أَمَا تَعْرِفُ أَنَّا لاَ نَأْكُلُ الصَّدَقَةَ»

Hasan bin Ali pernah mengambil kurma sedekah, lalu memakannya. Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam pun langsung berkata, “eh eh” atau dalam bahasa arab “kikh kikh”. (Keluarkan dan buanglah kurma yang ada dalam mulutmu tersebut!), tidakkah kamu tahu, bahwa kita tidak dihalalkan untuk memakan kurma sedekah?! (HR. al-Bukhari no. 3072 dan Muslim no. 1069)

 

Wallahu A’lam bish Shawab..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here