Buya Yahya Jelaskan Dua Hal Dalam Islam yang Dilarang Saat Hubungan Suami-Istri

1002
Buya Yahya.

Jakarta, Muslim Obsession – Ketika pasangan sudah menjadi suami-istri, maka halal baginya satu sama lain untuk melakukan hubungan di ranjang. Meski begitu, Agama Islam telah mengatur dua hal yang dilarang selama berhubungan intim. Apa sajakah itu?

Buya Yahya menjelaskan, dalam hubungan suami-istri di rajang, tetap ada kaidah yang harus ditaati. Meski seorang suami bebas berbuat apapun terkait urusan ranjang, namun ada yang perlu dihindari karena termasuk perbuatan haram.

“Pertama, mohon maaf, berhubungan di lobang belakangnya (bokong) seorang istri. Lobang buang air besar itu haram dan tiada tawar,” ujar Buya Yahya, dikutip dari video singkat youtube Al Bahjah TV, Selasa (19/1/2021).

“Kedua, di jalur depan, waktu wanita dalam keadaan haid. Setelanya anda bebas. Bebas bagaimanapun boleh,” ungkap Buya Yahya lagi.

Hanya saja, lanjut pendakwah tersebut, di zaman yang sudah ‘rusak’ ini, ada hal-hal yang ternyata memicu seseorang berbuat kurang baik selama bercinta. Salah satu pemicunya, kata Buya Yahya, film porno yang dianggap dapat mengubah persepsi kepuasan dalam berhubungan intim.

“Yang menjadikan istrinya bahan cobaan karena matanya melihat film-film kotor. Gara-gara itu pengen, ingin bermacam-macam dengan istrinya, enggak akan mencapai kepuasan,” tegasnya.

Selain itu, tuntunan dalam bercinta sebaiknya selalu menjaga perasaan pasangan. Segala sesuatu yang tak disukai pasangan, Buya Yahya menganjurkan untuk menghindari hal tersebut. Jangan seenaknya dan semuanya.

“Artinya, suami tahu diri deh, intropeksi. Kalau istri enggak suka dicium, jangan-jangan saya kurang bersih atau sebaliknya, seorang istri kalau lihat suaminya kurang bersemangat, koreksi dari badan kita apa yang bikin enggak nyaman,” tuturnya.

“Selagi itu halal, berusaha untuk imbangi seni bercinta. Imbangi bukan berarti imbangi suami yang nonton film kotor. Bahaya secara psikis, secara akhlak tidak benar. (Agar berhubungan intim memuaskan) Mungkin waktunya ditata, sanjungan, rayuan, rindunya dipupuk,” saran Buya Yahya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here