Bukber Keluarga Parmusi, ini Pesan Ketum Usamah Hisyam

311
Ketua Umum PP Parmusi H. Usamah Hisyam memberikan sambutan saat acara Buka Puasa Bersama dan Shalat Tarawih di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu, Parung, Kab. Bogor, pada Jumat (31/3/2023). (Foto: Edwin B/ Muslim Obsession)

Bogor, Muslim Obsession – Keluarga Besar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menggelar acara silaturahmi, buka puasa bersama dilanjutkan dengan shalat Tarawih bersama di Pesantren Tahfizhul Pondok Tahfiz Quran Pondok Bambu Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jumat (30/3/2023).

Ketum PP Parmusi H. Usamah Hisyam dalam sambutannya mengakui bahwa bagi sebagian orang, acara silaturahmi ini terasa berat karena digelar di sebuah daerah terpencil, pinggiran, dengan jalan yang tidak mulus.

“Sehingga kalau tidak punya niat yang kuat. Maka belum tentu sampai di tempat ini. Karena lokasinya jauh, di pinggiran dan jalannya masih kurang mulus,” ujarnya.

Usamah menjelaskan, PTQ. Pondok Bambu ini baru dibangun olehnya sekitar satu setengah tahun lalu. Pembangunan pondok ini, imbuhnya, merupakan bagian dari program yang di canangkan Parmusi, yaitu pengembangan Desa Madani.

Usamah mengaku, dirinya tidak ingin hanya sekadar bisa memberikan instruksi semata tanpa memberi contoh.

“Jadi pondok ini merupakan ikhtiar dan contoh pada kader-kader Parmusi. Karena saya tidak mau hanya memberi instruksi saja. Tapi saya juga harus memberi contohnya dalam pembangunan Desa Madani. Sehingga pondok ini didirikan sekaligus sebagai pilot project,” tegasnya.

Lebih lanjut Usamah menjelaskan, PTQ. Pondok Bambu dibangun dengan memberikan beasiswa 100 persen untuk putra dan putri terbaik dari berbagai pelosok tanah air yang kondisinya tidak mampu, yaitu yatim piatu dan dhu’afa.

Bahkan, kata Usamah, pihaknya menanggung biaya penjemputan calon santri yang berasal dari berbagai daerah yang sudah memenuhi syarat mondok di pesantren ini. Mereka di antaranya berasal dari Maluku, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Cirebon, Bekasi, dan daerah lainnya.

“Kapasitas pondok ini sekitar 200 santri. Namun sampai saat ini belum terisi penuh. Dan semua yang nyantri di sini semuanya gratis. Mereka berasal dari berbagai daerah di tanah air,” ujarnya.

Adapun sistem penyelenggaraan pendidikan di pondok ini, jelas Usamah, berfokus pada dua keunggulan yaitu Tahfizhul Quran dan tradisi berbahasa Arab-Inggris dalam percakapan sehari-hari yang mengadopsi sistem Pondok Modern Gontor.

“Untuk metode hafalannya kita berupaya mengadopsi metode Pesantren Sulaimaniyah. Sementara untuk kurikulum bahasanya mengadopsi Pondek Modern Gontor,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Usamah berpesan kepada seluruh kader Parmusi di seluruh Tanah Air agar memiliki rasa malu pada Allah, jika di rumah atau di sekitar tempat tinggalnya tidak melakukan kegiatan dahwah, amar ma’ruf dan nahi munkar.

Karena hal itu, tegasnya, merupakan tujuan dari hadirnya Parmusi di tengah masyarakat.

“Kalian malu lah pada Allah, jika hanya di kartu namanya tercantum sebagai pengurus atau ketua parmusi di daerah, tapi tidak melakukan apa-apa di masyarakat. Tidak berdakwah. Malu lah pada Allah,” tandasnya.

Kegiatan yang dilaksanakan di PTQ. Pondok Bambu itu dihadiri sejumlah pengurus pusat, wilayah, dan daerah serta para kader Parmusi. Hadir di antaranya Sekjen Parmusi Abdurrahman Syagaff, Ketua Majelis Syariah Parmusi Abah KH. Raodl Bahar Bakry, Wakil Ketua Majelis Syariah Buya KH. Badruddin Subki.

Hadir juga Ketua Daiyat Parmusi Hj. Fahira Idris, Ketua Bidang Pendidikan Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, Ketua Bidang OKK Syafrudin Anhar, Dr. Aries Mufti, Emron Pangkapi, dan sejumlah tokoh masyarakat serta ulama lainnya. (Jay)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here