Bocah Penjual Es yang Ingin Jadi Tentara

456

Oleh: Dr. Muslich Taman, M.Pd.I (Guru PAI dan Waka Humas SMAN I Rumpin)

Adalah Wildan Adzikri Maulana, pelajar SMAN I Rumpin Kabupaten Bogor. Mantan penjual es boba keliling pasar, yang bercita-cita ingin jadi tentara. Anak pertama dari tiga bersaudara.

Saat ini Wildan duduk di kelas X. Aktif dalam eskul kepramukaan dan juga OSIS. Rajin adzan di masjid sekolah dan shalat berjamaah. Sosoknya periang, rendah hati, dan mudah bergaul dengan siapa pun.

Ada kebiasaan positif yang dilakukan Wildan, yang tidak biasa dilakukan anak remaja seusianya. Kebiasaan yang layak menjadi contoh dan inspirasi bagi siswa dan remaja seperti dirinya, yaitu kerja keras dan tanggung jawab. Bagaimana tidak?

BACA JUGA: Refleksi di Momentum Peringatan Hari Guru Nasional

Wildan, selain statusnya sebagai pelajar, dia juga sebagai anak yang rajin membantu pekerjaan orangtuanya. Maklum Wildan anak pedagang sempol di pinggir jalan, yang mangkal sejak siang hingga malam hari. Karena itulah, Wildan sepulang dari sekolah atau di sela-sela hari liburnya, dia harus membantu jualan orangtuanya.

Layaknya pedagang pada umumnya, penghasilan orangtua Wildan tidak menentu. Kalau cuaca dan nasib lagi baik, alhamdulillah dapat penghasilan lumayan. Tetapi kalau cuaca dan nasib lagi tidak beruntung, maka tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan bisa rugi, dan hanya dapat lelah semata.

Namun walau bagaimanapun, hidup harus dijalani dengan penuh ikhtiar. Juga sabar dan ikhlas. Begitulah cerita dan pengalaman Wildan selama menemani kerja ayahnya.

Tidak hanya di situ, Wildan saat masih duduk di bangku SD pun, dia sudah terbiasa bekerja keras. Di hari libur, atau sepulang dari sekolah, ia mesti keliling pasar berjualan es boba yang digendongnya.

BACA JUGA: Memaknai Hari Pahlawan

Ia benar-benar telah merasakan bagaimana jerih payah mencari uang. Itu semua dia lakukan, semata-mata karena ingin mandiri dan membantu meringankan beban hidup keluarganya.

Semangat dan tekad Wildan tak pernah pudar. Mimpi dan cita-citanya ingin jadi tentara pun tidak pernah berubah. Ia pingin jadi orang sukses yang membanggakan kedua orangtuanya. Ia benar-benar ingin mengubah nasib keluarganya sekaligus ingin membahagiakan mereka.

Setelah masuk SMA, kini Wildan tidak lagi bisa membantu menemani jualan ayahnya. Khususnya sejak Wildan memilih tinggal di sekolah. Menempati salah satu sudut ruang Perpus sekolah, yang merupakan almamaternya saat SMP.

Hal itu berawal, ia ditawari oleh salah seorang gurunya, agar tinggal di sekolah saja. Biar tidak capek pulang pergi, dan untuk hemat ongkos sekolah. Bahkan, jika bisa bantu bersih-bersih sekolah, ia pun dapat uang saku dari sekolah.

BACA JUGA: Mengokohkan Jiwa Pancasila di Hari Kelahirannya

Wildan, yang belum lama ini berhasil meraih penghargaan Siswa Hiber (Hebat, Istimewa, dan Berprestasi), memang kini tidak lagi menemani ayahnya berjualan, tidak juga berkeliling pasar menawarkan es boba, atau membantu pekerjaan ibunya di rumah.

Tetapi meski demikian, sesungguhnya ia tetap membantu kedua orangtuanya, yaitu dengan memilih hidup mandiri, belajar memikul tanggung jawab, serta tidak merepotkan dan membebani kedua orangtuanya.

Untuk membagi waktu dan tanggung jawabnya, setiap hari selesai belajar di SMA, biasanya Wildan langsung pulang menuju SMP. Wildan tidak bisa seperti kebanyakan teman-temannya, yang langsung bebas istirahat, atau langsung ikut eskul, atau langsung bermain ke mana saja yang dia suka.

Lain halnya Wildan, ia punya tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkannya. Dia harus segera kembali menuju SMP almamaternya dulu.

Begitulah gambaran kerja keras dan perjuangan hidup seorang Wildan. Dia telah hidup mandiri, mengemban tanggung jawab membantu bersih-bersih sekolah, datang tepat waktu untuk belajar di SMA, dan juga mengemban amanat sebagai Ketua MPK (Majlis Perwakilan Kelas).

Semua itu dia jalani dengan penuh kegembiraan, rasa syukur, dan sungguh-sungguh. Sambil berharap, mudah-mudahan kelak kerja kerasnya menjadi jalan baginya dalam menggapai cita-cita menjadi seorang tentara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here