Respons Khofifah Saat Tahu 34 Santri Asal Magetan Positif Corona

821

Surabaya, Muslim Obsession – Sebanyak 34 santri sebuah pesantren di Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, dikabarkan positif terkena virus corona setelah pulang ke negara mereka di Malaysia beberapa hari lalu.

Kantor Kementerian Agama setempat, bersama pihak Pesantren Temboro, telah memulangkan ribuan santri di sana, baik yang berasal dari sejumlah daerah maupun dari luar negeri. Kabar soal para santri itu telah disampaikan Pemerintah Malaysia, sebagaimana dilaporkan Malaysiakini.com pada Ahad (19/4).

Menanggapi itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, para santri Pesantren Temboro pulang ke Malaysia, di hari yang sama dengan kepulangan 154 Pekerja Migran Indonesia atau TKI dari Malaysia ke Jatim beberapa waktu lalu.

“Itu pesawat yang sama kembali ke Kuala Lumpur, sebagian besar diisi penumpang dari santri Temboro,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam.

Khofifah mengaku telah menerima laporan dari Bupati Magetan, Suprawoto bahwa muncul klaster baru di kabupaten ujung barat Jatim itu, yaitu Klaster Temboro. Informasi itu diterima, setelah Pemkab Magetan meminta bantuan alat pelindung diri (APD) berupa masker yang akan disalurkan ke Temboro. “Kita (langsung) kirim (APD),” tuturnya.

Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Kohar Hari Santoso menuturkan, di sekitar Pesantren Temboro, terdapat seorang warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan rumahnya berdekatan dengan pesantren. Pasien positif tersebut, kini sudah dirawat di RSUD dr. Soedono Madiun.

“Tinggalnya berdekatan dengan pondok,” katanya.

Belum diketahui secara pasti, apakah warga Temboro yang positif Corona itu berhubungan dengan ke-34 santri Temboro, yang kemudian dinyatakan positif sesampai di negara asal mereka di Malaysia.

Kohar mengaku belum melakukan tracing soal itu. “Kami belum bisa tracing lebih jauh teman pondok, apakah kontak (dengan warga Temboro yang positif Corona). Tapi dari pengasuh pondok, kami dengar mereka ada santrinya berasal dari Malaysia yang pulang,” ujarnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here