Viral Puisi Anak SD di Palembang, Keras Mengkritisi Kebijakan Jokowi

640
Presiden Jokowi (Foto: Setkab)

Palembang, Muslim Obsession – Seorang anak bernama Wahyu Hendarawan yang merupakan murid SD Negeri 204 Palembang, Sumatera Selatan mendadak namanya viral di media sosial karena berani mengkritisi kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal lingkungan.

Puisi yang berjudul Sepedah, Ikan dan Batu Bara tersebut muncul ke media sosial (Medsos) setelah diupload oleh akun twitter @okkymadayasari. Wahyu menulis puisi itu karena ikut lomba puisi dan cerpen yang diadakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) pada 15 Juli-15 September 2020.

Sampai saat ini, puisi karya Wahyu yang diupload oleh akun @okkymadayasari pada 28 November 2020 telah di-retweet 2.000 kali dan 5.000 likes. Bahkan, warganet meminta kepada Wahyu untuk bisa membacakan secara langsung pusi tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Nila Ertina, salah satu juri mengatakan, saat itu Wahyu mengikuti lomba puisi kategori SD yang mereka selenggarakan. Dari total 33 peserta, puisi karya Wahyu tersebut berhasil meraih juara dua.

“Tema puisi waktu itu diangkat soal ‘Daya Rusak Pertambangan Batubara dan PLTU bagi kehidupan’. Memang Wahyu adalah salah satu peserta yang berhasil mendapatkan juara ke-2,”kata Nila, Sabtu (5/12/2020).

Menurut Nila, berdasarkan hasil penilaian, puisi milik Wahyu itu memenuhi kreteris, seperti kaidah, majas, rima diksi dan kreativitas berbahasa.

“Pesannya juga dapat dalam puisi tersebut, sehingga diputuskan juri dia mendapatkan juara, skornya juga waktu itu tinggi. Pengeriman karya peserta waktu itu lewat email, “ujarnya.


Diungkapkan Nila, hasil seluruh penilaian juri diumumkan pada 8 Oktober 2020. Setelah itu pada 28 November 2020, dilakukan acara penutupan lewat aplikasi zoom karena kondisi pandemi Covid-19.

“Mungkin saat itu diunggah ke medsos, sehingga sekarang baru viral,” ungkapnya.

Berikut puisi karya Wahyu berjudul Sepeda, Ikan dan Batu Bara

Aku tidak dapat sepeda dari Pak Jokowi. Karena tidak bisa menjawab nama-nama ikan. Dari kecil tak kujumpai tilapnya lagi

Padahal kata bapak di Sungai Enim banyak ikan

Aku mau sepeda

Tapi bapak tidak membelinya

Kebun karet bapak sudah jadi tambang

Upah kerja buruh tambang cuma cukup makan seminggu

Kami mungkin tidak akan mati kelaparan. Sebab kami makan jalan berdebu

Aku mau sepeda

Aku harus sekolah yang pintar

Kata Bu Susi dan Pak Edy Prabowo makanlah ikan biar pintar

Tapi di sungai belakang rumah sudah tidak ada anak ikan

Airnya bau dan hitam

Tak ada lagi masa depan di sungai kami

Aku tidak punya sepeda dan tidak bisa makan ikan

Sungai sudah mati,

Hutan gentayangan bersama debu beracun sepanjang jalan

Aku tidak bisa makan ikan

Sebab aku dan ikan tidak bisa berenang di sungai yang tercemar

Aku tidak punya sepeda, padahal jalan ke sekolah sangat jauh

Sejauh mulut tambang yang makin gaduh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here