UNICEF: Anak-anak di Sudan Selatan Ingin Lanjutkan Sekolah

854
UNICEF: Anak-anak di Sudan Selatan Ingin Lanjutkan Sekolah (Photo: AFP)

Sudan Selatan, Muslim Obsession – Konflik bersenjata di Sudan Selatan terus menjadi isu penting. UNICEF memperkirakan ada sekitar 19.000 anak masih dalam kelompok bersenjata.

Dilansir laman Deutsche Welle, Selasa (13/2/2018), tiga ratus anak di Sudan Selatan dibebaskan dari kelompok bersenjata melalui sebuah negosiasi yang didukung PBB.

Tim Irwin, kepala petugas komunikasi UNICEF di Sudan Selatan melaporkan, 400 lainnya akan dibebaskan dalam waktu dekat.

“Kami ingin membebaskan seluruh anak, tapi semua butuh waktu. Bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” ujarnya.

Irwin menyebut, baik pemerintah maupun oposisi utama telah menandatangani kesepakatan dengan PBB. Di dalam kesepakatan itu ada perjanjian, mereka tidak akan merekrut anak-anak ke dalam angkatan bersenjata. Mereka akan membebaskan anak-anak.

“Jadi kita akan terus bekerja dengan semua pihak untuk memastikan lebih banyak anak dilepaskan. Kami juga bekerja sama dengan bagian pemerintah dan kelompok oposisi. Membangun sebuah dialog dengan berbagai pihak,” tutur Irwin.

Ia juga juga menilai, beberapa dari anak-anak dengan sukarela bergabung dengan kelompok militer. Hal ini terjadi, karena menurutnya mereka tidak melihat pilihan yang lebih baik.

Maka menurutnya, kita harus memikirkan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memastikan anak-anak tidak kembali dalam kelompok militer.

“Tentunya pembebasan anak-anak adalah kesempatan penting. Tapi, ini sama sekali bukan akhir dari sebuah prosesnya. Karena yang perlu kita lakukan adalah memastikan anak-anak ini tidak kembali,” terangnya.

Irwin juga mengajak semua pihak perlu memberikan dukungan psikologis dan pelatihan keterampilan. Sehingga para pemuda dan pemudi ini dapat mencari nafkah dan berkontribusi untuk keluarga mereka.

“Setiap anak yang saya ajak bicara, termasuk semua anak yang telah dibebaskan di Sudan Selatan, mereka semua ingin melanjutkan pendidikan. Atau memulai pendidikan bagi mereka yang tidak pernah pergi ke sekolah,” ungkapnya.

“Saya pikir setiap anak menyadari nilai pendidikan. Jadi kita perlu pastikan, mereka dapat melihat masa depan yang lebih cerah bagi diri mereka sendiri. Dengan tidak melibatkan diri kembali ke dalam kelompok bersenjata,” tandasnya. (Vina)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here