Muslim Obsession – Persoalan stunting tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan. Stunting juga memberikan dampaknya bagi sektor ekonomi dan pendidikan.
Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) MUI, Siti Ma’rifah menyampaikan selain dua sektor di atas, stunting berdampak pula pada ketahanan keluarga.
“Ketahanan keluarga dan ekonomi merupakan ekosistem dalam pencegahan dan penanggulangan stunting, keduanya menjadi bahasan serius dalam Rakornas Komisi PRK kali ini,” ungkapnya, dikutip dari MUIDigital, Selasa (13/2/2024).
Menurut dia, KPRK MUI telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melaksanakan aksi Zero Stunting. Program tersebut merupakan tema yang diambil dalam Rakornas KPRK MUI kali ini.
Siti Ma’rifah menyebutkan, berbagai program yang dilaksanakan untuk mendukung aksi Zero Stunting akan terintegrasi dengan program dari KPRK MUI se-Indonesia. Hal tersebut dilakukan agar program berjalan maksimal dan berkesinambungan.
“Kegiatan satu tahun kedepan, kami fokuskan pada ketahanan keluarga, ketahanan ekonomi, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Selain Zero Stunting, Siti Ma’rifah menyebut masih banyak lagi program-program rintisan yang akan dilaksanakan oleh KPRK MUI. Begitu juga akan ada program persiapan bagi calon orangtua dan pembekalan bagi pasangan yang telah menikah.
Upaya tersebut tidak lain adalah untuk mendukung program Zero Stunting. Sebab menurut dia, persoalan stunting bisa dicegah mulai dari awal pasangan pengantin.
“Pasangan pengantin perlu dibekali dengan pendidikan yang cukup untuk mengasuh dan merawat putra putri mereka, sehingga dapat melahirkan generasi emas yang terhindar dari stunting,” kata Ketua KPRK MUI tersebut.
Lebih lanjut, Siti Ma’rifah menyampaikan bahwa pada gelaran Rakornas hari kedua yaitu Senin (11/2/2024), KPRK MUI akan melangsungkan deklarasi Zero Stunting di Istana Wakil Presiden. Deklarasi tersebut diikuti oleh pengurus KPRK MUI pusat dan daerah serta berbagai mitra terkait.
