Jakarta, Muslim Obsession – Setiap Muslim yang baik pasti ingin menyempurnakan keislamannya dengan berhaji di Baitullah, Makkah Al-Mukarramah. Kendati demikian, tak semua Muslim memiliki kesempatan tersebut karena Allah subhanahu wata’ala belum menyertakannya sebagai dhuyufurrahman (tamu Allah).
Setiap tahunnya, Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbanyak di dunia, menjadi negara yang paling banyak mengirimkan 231 ribu jamaah yang terdiri dari 214 ribu jamaah reguler dan 17 ribu jamaah khusus.
Berbagai persiapan pun telah dilakukan dari persiapan fisik maupun mental. Hal ini agar ibadah haji bisa dilaksanakan dengan baik. Selain kesehatan, jamaah haji juga harus memperhatikan rukun haji. Apabila rukun haji tidak dilaksanakan, maka ibadah haji dinyatakan tidah sah dan harus diulang pada kesempatan berikutnya.
Batalnya ibadah haji karena tidak melaksanakan rukun haji, haruslah jadi perhatian serius para jamaah. Jangan sampai ada rukun haji yang terlewat. Sebab kesempatan untuk bisa menunaikan ibadah ke Tanah Suci belum tentu bisa datang untuk ke dua kali.
Berikut adalah amalan-amalan yang termasuk dalam fardu haji yang dilansir dari buku Disiplin Berhaji Menuju Haji Mabrur karya H A Tabrani Rusyan:
- Ihram, yaitu berpakaian ihram dan berniat serta haji.
- Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah, yakni hadirnya seseorang yang berihram untuk haji sesudah matahari tergelincir yaitu pada hari ke-9 Zulhijah.
- Tawaf, yaitu tawaf untuk haji.
- Sai, yaitu berlari lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
- Tahallul, artinya mencukur atau menggunting rambut sedikitnya tiga helai untuk kepentingan ihram.
- Tertib, yaitu berurutan antara semua rukun haji.
