Syiar Ramadhan Bersama Dai Al-Azhar Asy-Syarif Kukuhkan Hubungan Ilmiah Indonesia-Mesir

519

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil delegasi dai dan qari dari Al-Azhar Asy-Syarif Kairo, Syekh Shalahuddin el-Syami mengatakan, program ‘Syiar Ramadhan 1445 H dan Persaudaraan Manusia’ yang diinisiasi Kementerian Agama menegaskan dan mengukuhkan hubungan ilmiah antara Indonesia dan Al Azhar yang sudah lama terjalin.

Menurutnya, ada karya ulama Indonesia yang dicetak dan diajarkan di Mesir, demikian juga ada karya ulama Mesir yang diajarkan di Indoneasia.

“Hubungan ini sudah mengakar. Program ini menjadi langkah bagus untuk terus membangun hubungan ilmiah antara Indonesia dan Al-Azhar, Mesir,” ujarnya dalam pertemuan bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (13/3/204).

Pada kesempatan itu, Syekh Shalah juga  menyampaikan salam hormat dari Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua MHM, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, kepada Menag. Grand Syekh juga menyampaikan ucapan selamat menjalani ibadah Ramadhan 1445.

BACA JUGA: Gandeng Majelis Hukama, Kemenag Sinergi Syiar Ramadhan Bersama Dai Al-Azhar Asy-Syarif

Syekh Shalah menjelaskan, Grand Syekh Al Azhar Ahmed Al Tayeb dalam beragam kesempatan berbicara tentang profil Moderasi Beragama di Indonesia. Indonesia menjadi model toleransi dan harmoni. Sebab, meski beragam, Indonesia bisa menerapkan harmoni dan nilai toleransi.

“Ini secara nyata bisa dilihat dalam bentuk Zayed Award for Human Fraternity yang diberikan kepada NU dan Muhammadiyah. Ini penegasan akan pentingnya peran Indonesia dalam mewujudkan toleransi dan harmoni, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga menjadi model dunia,” sebut Syekh Shalah.

“Kehadiran kami dalam program ini ingin bersama-sama mengukuhkan nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan harmoni,” tandasnya.

Program Syiar Ramadhan

Direktur MHM cabang Indonesia Muchlis M Hanafi, menambahkan, ‘Syiar Ramadhan 1445 H dan Persaudaraan Manusia’ diselenggarakan dalam bentuk fasilitasi penempatan tiga penceramah dan tiga qari dari Al Azhar Asy-Syarif Kairo pada sejumlah masjid dan lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia selama bulan puasa.

Selama di Indonesia, lanjut Muchlis M Hanafi, para Qari akan melakukan sejumlah kegiatan, antara lain: menjadi Imam Salat Fardu dan Salat Tarawih, membaca Al-Quran, baik dalam giat rutin sebelum atau setelah Salat maupun dalam momen acara peringatan Hari Besar Islam selama Ramadhan, termasuk yang digelar oleh Pemerintah Daerah setempat.

“Mereka juga ahli qiraat. Sehingga akan mengisi Daurah ke-AlQuranan. Misalnya, Talaqqi, Kajian Qiraat Sab`ah, Daurah Tajwid, serta pemberian ijazah dan sanad bacaan Al-Quran,” sebut Muchlis M Hanafi.

Untuk para penceramah, selama di Indonesia mereka akan melakukan sejumlah kegiatan, antara lain: memberikan ceramah/kultum. Jadwalnya disusun oleh BKM Provinsi untuk disesuaikan dengan kegiatan di masjid dan lembaga pendidikan keagamaan setempat. Giat lainnya adalah daurah kitab-kitab tertentu. Misalnya, tafsir, Hadits, fiqih, dan lainnya.

“Para penceramah juga akan memberikan ijazah pengajaran kitab Hadits dan lainnya,” ucap Muchlis.

Ada sejumlah tema yang akan disampaikan para penceramah selama memberikan kajian di masjid dan lembaga pendidikan keagamaan, antara lain: Keistimewaan Ramadhan, Akhlak Rasulullah saat Ramadhan, Ramadhan Bulan Al-Quran, Ramadhan Bulan Kepedulian, Ramadhan dan Persaudaraan Manusia, Ramadhan dan Perbedaan, Puasa Raga Puasa Jiwa, Hikmah Nuzulul Quran, Lailatul Qadar dalam Al-Quran dan Hadits, Cinta Tanah Air dalam Al-Quran dan Hadits, serta Idulfitri dan Koeksistensi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here