Siapkan Calon Mahasiswa Al-Azhar Mesir, Menag Resmikan PUSIBA

1196
Deputi Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Shaleh Abbas bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) Al-Azhar di Indonesia. Peresmian dilakukan di Universitas Islam Assyafiiyyah, Jatiwaringin, Bekasi, Senin (29/7).

Jakarta, Muslim Obsession – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Deputi Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Syekh Shaleh Abbas meresmikan Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pusiba) Al-Azhar di Indonesia.

Acara peresmian dilakanakan di Universitas Islam Assyafiiyyah, Jatiwaringin, Bekasi, Senin (29/7).

Menag menyambut baik kepercayaan Al-Azhar kepada Indonesia. Terlebih Pusiba merupakan cabang pertama yang dibuka di luar Mesir dan diresmikan langsung oleh para petinggi Al-Azhar.

“Ini kehormatan bagi Indonesia. Saya minta para calon mahasiswa agar memanfaatkan kegiatan belajar di Pusat Bahasa ini dengan sebaik mungkin,” tutur Lukman.

Lukman berharap PUSIBA dapat menjadi tempat untuk mempersiapkan calon mahasiswa Indonesia yang akan belajar di Al-Azhar.

“Ke depan, persiapan calon mahasiswa Indonesia di Al-Azhar dilakukan melalui satu pintu, yaitu di Pusat Bahasa ini, karena langsung berada di bawah supervisi Al-Azhar,” jelasnya.

Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) cabang Indonesia yang merupakan pendiri Pusiba menyatakan sejumlah tantangan dalam mengajarkan dan mengembangkan bahasa Arab.

“Tantangannya, masih ada anggapan bahwa bahasa Arab itu hanya bahas agama, padahal tidak,” ungkap perwakilan OIAA cabang Indonesia, Muhammad Arifin.

Arifin menampik pendapat kebanyakan orang bahwa belajar bahasa Arab tidak menarik. Padahal menurutnya, belajar bahasa Arab akan memiliki banyak manfaat karena bahasa Arab merupakan salah satu bahasa dari sekian bahasa dunia yang diakui oleh PBB. Selain Timur Tengah, bahasa Arab juga telah digunakan di banyak negara.

Arifin meyakini Pusiba akan dapat menarik minat banyak orang belajar bahasa Arab. Dengan fasih berbahasa Arab, siswa yang ingin melakukan studi ke Mesir akan lebih mudah berkomunikasi.

“Usaha yang sudah dilakukan oleh Organisasi alumni Al-Azhar ya dengan membuka lembaga ini. Kali ini, lembaga Pusiba khusus untuk mempersiapkan calon mahasiswa ke Al-Azhar,” ujarnya.

Ke depan Pusiba akan terus dikembangkan. Dia mengatakan Pusiba juga sangat mungkin membuka bimbingan bahasa Arab ke masyarakat luas.

“(Pusiba) terbuka kemungkinan kursus-kursus bahasa untuk tujuan lain,” ujarnya.

Sejauh ini, Arifin menjelaskan, minat siswa untuk menempuh kuliah di al- Azhar Mesir cukup tinggi. Dalam tiga tahun terakhir telah ada sekitar sembilan ribu hingga 10 ribu siswa yang mendftar.

“Ini memerlukan kesiapan bahasa (Arab) agar mereka bisa mengikuti perkuliahan dengan baik,” pungkasnya. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here