Respons Pernyataan Arya Wedakarna, Waketum MUI: Jangan Hina dan Cela Agama Lain!

700
Arya Wedakarna.

Jakarta, Muslim Obsession – Pernyataan kontroversial anggota DPD RI dari Bali, Arya Wedakarna yang dianggap melecehkan syariat berjilbab yang diyakini umat Islam, menuai kritik keras dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas.

Buya Anwar mengatakan, pernyataan Arya merupakan bentuk pelecehan terhadap agama Islam. Pasalnya, hijab bukanlah pakaian Timur Tengah, tetapi bagian dari ibadah bagi wanita yang Muslimah.

“Pernyataan Arya Wedakarna anggota DPD RI dari daerah pemilihan Bali yang telah melecehkan agama Islam terkait dengan kata-katanya menyangkut masalah busana muslimah yang disampaikannya dengan cara-cara yang tidak baik sangat disesalkan,” ujarnya, mengutip keterangan mui.or.id, Kamis (4/1/2023).

“Saya mengetuk dan mengajak hati seorang Arya Wedakarna untuk jangan menghina dan mencela ibadah dari agama orang lain,” tegasnya, seraya mengimbau agar masyarakat juga tidak saling mencela dan menghina agama orang lain.

Respons MUI Bali

Sementara itu, Ketua Harian Bidang Hukum MUI Provinsi Bali Agus Samijaya mengaku masih berkoordinasi dengan pimpinan MUI terkait pernyataan Arya yang dianggap rasis tersebut.

“Termasuk, apakah akan mengambil langkah-langkah hukum atau seperti apa. Jadi, kami belum mengeluarkan sikap resmi dari MUI sebagai kelembagaan umat,” kata Samijaya, mengutip CNN Indonesia.

Menurut Samijaya, selama ini dirinya tidak menemukan adanya aturan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melarang tentang penggunaan jilbab pada saat bekerja.

“Sampai sekarang belum saya menemukan ada aturan pegawai BUMN kalau itu di Bea Cukai atau di Angkasa Pura yang melarang tentang adanya penggunaan jilbab pada saat dia berkantor. Tetapi perlu digarisbawahi sebagai umat muslim penggunaan hijab atau jilbab, bagi kaum wanita muslim itu wajib,” tegasnya.

Maka seandainya pun ada, sampai benar ada larangan penggunaan jilbab, menurutnya, maka hal itu sangat bertentangan dengan kaidah-kaidah umat Islam atau dalam hukum Islam.

Pihaknya juga menduga bahwa pernyataan yang dilakukan oleh Arya Wedakarna adalah perilaku rasis.

“Apapun ceritanya, kalau saya baca rangkaian dari video yang viral itu, meskipun saya harus mungkin konfirmasi dulu atau melakukan konfirmasi kepada para saksi langsung yang melihat kejadian itu, sepintas saya menduga memang ada perilaku rasis yang dilakukan oleh saudara AWK,” ujarnya.

Pihaknya juga menyayangkan, seharusnya sikap seorang senator anggota DPD RI tidak seperti itu. Ia menilai yang dilakukan oleh Arya Wedakarna adalah mengganggu keharmonisan umat beragama di Pulau Bali dan umat muslim dan umat Hindu telah hidup harmonis dan berdampingan sejak abad-13 yang lalu dan itu bisa dilihat dengan berdirinya kampung-kampung Islam di Bali.

“Di mana kemudian, ada Kampung Islam Gelgel, Kampung Islam Pegayaman, Kampung Islam Serangan dan Kepaon dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Senator Bali Arya Wedakarna menjadi sorotan setelah viral potongan video dirinya yang menyinggung soal jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim. Video tersebut menjadi kontroversial dan menuai kecaman dari para warganet.

Dalam video tersebut, Arya mengatakan tidak ingin ada wanita di bagian frontline yang menggunakan penutup kepala. Dia ingin wanita yang ada di garis depan itu terbuka rambutnya, karena Bali bukanlah Timur Tengah.

“Saya gak mau yang frontline, frontline itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” ucap Arya.

Arya sendiri belakangan mengklarifikasi pernyataannya. Menurutnya, video yang beredar tidak utuh dan dipotong oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Maka dari itu saya menyampaikan klarifikasi, dan juga seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus,” jelas Arya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here