Respons Pembakaran Al-Quran, OKI Gelar Rapat Luar Biasa

165

Jakarta, Muslim Obsession – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bakal menggelar pertemuan luar bisa pada Senin (31/7) untuk merespons maraknya aksi pembakaran kitab suci umat Muslim, Al Quran, di Swedia dan Denmark.

Para Dewan Menteri Luar Negeri (Council of Foreign Minister of Member States/CFM) ) dari OKI ini akan melakukan pertemuan secara daring.

Mereka membahas tindakan “penodaan provokatif” terhadap Al Quran yang berulang kali terjadi di dua negara itu.

“Pertemuan tersebut akan mempertimbangkan peningkatan Islamofobia di Eropa dan langkah-langkah nyata yang mungkin diambil guna melawan fenomena ini,”demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, seperti dikutip Anadolu Agency.

Pernyataan itu kemudian berlanjut,”Dan untuk menetapkan posisi bersama dalam OKI melawan serangan keji ini.”

Turki merupakan salah satu negara anggota OKI. Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyatakan akan menghadiri pertemuan online para Menlu OKI itu.

Menurut laporan Radio Pakistan News, Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri negara anggota juga akan mempertimbangkan pernyataan akhir yang dirilis Komite Eksekutif.

Komite Eksekutif OKI lebih dulu menggelar pertemuan di Jeddah pada 2 Juli lalu. Sekretaris Jenderal organisasi ini, Hissein Brahim Taha, juga sudah menyampaikan isi komunike akhir saat berbincang dengan Menlu Swedia via telepon.

Dalam percakapan itu, Taha menyatakan ketidakpuasan negara-negara anggota atas insiden berulang yang menghina Al Quran dengan dalih kebebasan berekspresi, demikian di situs resmi OKI.

Taha lalu meminta otoritas Swedia mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah insiden semacam itu terulang.

Pertemuan Luar Biasa Anggota Dewan OKI muncul atas permintaan Arab Saudi dan Irak. Rapat ini sekaligus merespons serangkaian pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark.

Dua negara Eropa itu tengah menjadi sorotan usai serangkaian pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark.

Salah satu aksi pembakaran kitab suci itu berlangsung di depan Kedutaan Besar Irak di Copenhagen. Tindakan serupa juga terjadi di depan Kedubes Irak Stockholm. Saat itu, Al Quran diinjak dan ditendang Salwa Momika.

Aksi tersebut memicu kecaman internasional. Bagi Swedia, bahkan tindakan itu mempersulit langkah mereka bergabung dengan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here