Produk dari Selepas Shalat ialah Bersih Lahir dan Batin

191

Muslim Obsession — Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Busyro Muqoddas mengatakan bahwa kebersihan dan kesucian memiliki posisi penting dalam agama Islam.

Kebersihan ini tidak hanya sebagai tindakan fisik tetapi juga sebagai bentuk penyucian jiwa. Dari tempat ibadah hingga fasilitas umum, kebersihan dianggap sebagai wujud dari ketaatan kepada Allah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW melewati sebuah kuburan dan mendengar suara seseorang yang berada di dalamnya sedang menderita siksa kubur.

Rasulullah SAW kemudian menjelaskan bahwa penyebab siksaan yang dialami individu tersebut bukanlah dosa besar, melainkan karena mereka tidak menjaga kebersihan setelah buang air. Ini menunjukkan sejauh mana Islam memperhatikan kebersihan fisik.

Termaktub dalam kitab Sunan Nasai, bunyi lengkap hadits tersebut ialah: “Telah mengabarkan kepada kami Hannad bin As-Sariy dari Waki dari Al A’masy berkata,”Saya mendengar Mujahid berkata dari Thawus dari Ibnu Abbas dia berkata, Rasulullah pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda,

“Kedua penghuni kubur ini disiksa dan keduanya disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu ini, dulu tidak membersihkan air kencingnya, sedangkan yang ini disiksa karena selalu mengadu domba.” Kemudian beliau meminta sepotong pelepah kurma yang masih basah. Beliau membelahnya menjadi dua dan menancapkannya pada dua kuburan tersebut. Beliau kemudian bersabda, ‘Semoga ini bisa meringankan (siksa) keduanya selagi (pelepah kurma itu) belum kering.”

Busyro kemudian menegaskan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan kebersihan fisik tetapi juga kebersihan batiniah. Sebagai salah satu kewajiban utama dalam Islam, ibadah shalat dianggap sebagai sarana pembersihan jiwa.

Doa-doa yang diucapkan dalam shalat memiliki peran penting dalam membersihkan hati dan jiwa umat Muslim. Orang yang telah melaksanakan shalat dengan khusyuk diharapkan memiliki hati yang bersih dan terhindar dari tindakan-tindakan amoral.

“Produk dari selepas shalat ialah bersihnya jasmani dan rohani kita. Sehingga setelah salat, hati kita bersih, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan asusila, koruptif, dan perilaku amoral lainnya,” tegas Busyro dalam Kultum selepas shalat zuhur di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (30/8/2023).

Dengan demikian, kebersihan dalam Islam tidak hanya berarti menjaga tubuh dari kotoran dan noda, tetapi juga merawat kesucian jiwa. Ini adalah bagian integral dari praktek agama Islam yang menekankan pentingnya keselarasan antara kebersihan lahiriah dan batiniah.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here