Beirut, Muslim Obsession – Ledakan dahsyat menguncang, Beirut, Ibu Kota Lebanon pada Selasa (4/8/2020). Insiden ini telah menewaskan 75 orang, dan ribuan lainnya terluka.
Dalam video yang beredar di media sosial terlihat kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi. Diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut. Apa penyebabnya?
Perdana Menteri Hassan Diab menyebut dugaan sementara penyebab ledakan dahsyat itu karena ada 2.750 ammonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian. Pupuk itu, kata PM Diab, disimpan selama bertahun-tahun dalam gudang di tepi laut.
“Memicu bencana alam dalam setiap arti,” kata dia.
Baca juga: Tidak Ada Korban WNI dalam Ledakan Besar di Beirut
Dilansir AFP Selasa (4/8/2020), Diab menegaskan mereka akan segera menggelar penyelidikan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab.
“Apa yang terjadi hari ini tidak akan dibiarkan begitu saja. Mereka yang bertanggung jawab akan menerima akibatnya,” janjinya.
Sebelumnya, Kepala Keamanan Umum, Abbas Ibrahim, mengatakan beberpaa tahun sebelumnya pihakny mengamankan “material berdaya ledak tinggi”.
Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.
Saking kuatnya ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.
Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau. Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi.
“Ini seperti bom atom,” timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal dekat pelabuhan.
Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara 1975-1990.
Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dengan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.
Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan masuknya para korban luka. Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan adanya donasi darah bagi para korban luka. (Albar)
