Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-92)

VII. Nabi Ilyas, Ilyasa, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Aqsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.

377
Lukisan Zedekia diangkat menjadi Raja Yudea oleh Nebukadnezar. (Sumber: Alkitab SABDA)

Oleh: Agus Mualif Rohadi (Pemerhati Sejarah)

Pada saat itu, Nebukadnezar sebagai menantu raja Midia, tidak mengganggu wilayah Midia, namun mengerahkan pasukannya menuju wilayah Mesir dengan menyisir wilayah Aram, Moab dan Amon, serta mengorganisasikan puak-puak suku tersebut.

Pengorganisasian itu untuk suatu saat dapat dikerahkan sebagai pasukan cadangan, dengan kompensasi memberikan kekuasaan secara terbatas di wilayahnya masing-masing. Sebelum menyerang Mesir, Nebukadnezar menggerakkan pasukannya untuk menyerang Yerusalem terlebih dahulu.

Kitab 2 Raja Raja 24 menceritakan bahwa tidak sampai terjadi peperangan, karena Yoyakim menyerah dan bersedia membayar upeti pada Khaldea, yang tentunya dengan menghentikan upeti kepada Mesir.

Setelah beberapa lama pasukannya beristirahat di negeri Yudea, Nebukadnezar menggerakkan pasukannya menuju wilayah Mesir. Ketika Yoyakim mengetahui Mesir mempersiapkan diri melawan Khaldea, kemudian membuat erencana ikut menyerang Khaldea dari belakang.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-91)

Kitab 2 raja raja 24 menceritakan, bahwa peperangan antara Khaldea melawan Mesir dan Yudea berjalan tidak terlampau panjang, namun tidak ada yang kalah dalam perang. Untuk menghadapi serangan dari belakang oleh kerajaan Yudea, Nebukadnezar cukup mengerahkan pasukan yang terdiri dari orang-orang Aram, Amon dan Moab.

Necho II dapat mempertahankan wilayahnya namun tidak berani keluar dari negerinya, sedang Nebukadnezar berhasil menduduki sebagian wilayah Mesir di timur sungai Nil dan sebagian wilayah Yudea.

Setelah peperangan itu, Necho II justru disibukkan dengan membangun kanal dari sungai nil menembus Laut Mediterania untuk masa depan kerajaan Mesir. Necho II berniat membangun tentara laut. Kesibukan Mesir di dalam negerinya, membuat Yoyakim tidak mempunyai harapan lagi untuk memenangi peperangan.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-90)

Yoyakim masih beruntung karena Nebukadnezar melihat bahwa kekuatan pasukannya sudah jauh menyusut dan dalam kondisi lelah, sehingga tentaranya dibawa pulang. Nebukadnezar kemudian sibuk membangun kekuatan tentaranya kembali. Namun ternyata Yoyakim tidak berumur panjang, meninggal dalam usia masih relatif muda dan tahta kerajaan Yudea kemudian ditempati anaknya yaitu Yoyakim bin Yoyakim yang masih remaja berumur belasan tahun.

Kitab 2 Raja Raja 24 : 10 – 17 menyebutkan, beberapa tahun kemudian, Nebukdnezar membawa pasukan yang dalam keadaan bugar ke Yerusalem. Yoyakim masih menjadi raja dalam waktu tiga bulan ketika pasukan Nebukadnezar datang untuk memerangi Yerusalem akibat perbuatan ayahnya yang menyerang Nebukadnezar dari belakang.

Yerusalem dikepung, dan Yoyakim tidak ingin terjadi peperangan. Yoyakim menyerahkan diri dan Nebukadnezar kemudian memerintahkan pasukannya untuk membawa Yoyakim dan seluruh keluarganya ke Babilonia dan menjadi tawananan di kota tersebut. Harta istana Yerusalem dan Haekal Sulaiman juga diangkut ke Babilonia.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-89)

Yoyakim tinggal di Babilonia di bawah tanggungan raja. Beberapa ribu orang terutama yang pekerjaannya sebagai pengolah besi, tentara dan komandan pasukan, dan pejabat istana dibawa dan diperbudak untuk diperkejakan membangun kota Babilonia.

Sedangkan untuk pengganti raja Yudea, Nebukadnezar menjadikan paman Yoyakim atau saudara Yoyakhim yaitu Mattanya bin Yosia atau Mattaniah yang juga baru menginjak usia remaja sebagai raja. Mattaniah kemudian menukar namanya dengan nama Zedekia bin Yosia. Wahyu yang diterima oleh Nabi Yeremia telah mulai menjadi kenyataan dan kerajaan Yudea menjadi taklukan Khaldea, namun nubuwah kehancuran Yerusalem belum terlaksana.

Nebukadnezar membangun Babilonia secara mengagumkan yang bekas bekasnya masih dapat dilihat sampai sekarang.Untuk istrinya yaitu Amytis putri Cyarxes raja Midian, dibuatkan bangunan dan taman yang dibuat dari gundukan besar bukit buatan. Di atas bukit buatan tersebut banyak didirikan bangunan yang dikelilingi hutan buatan dengan berbagai macam pepohonan dan taman.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-88)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here