Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-9)

II. Nabi Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq.

520
Hejaz, jalur perjalanan Nabi Ibrahim hingga sampai Bakkah. Pada masa itu belum ada kota-kota sebagaimana yang tertulis dalam peta. (Foto: the review of religions)

9. Nabi Ibrahim Membawa Hajar ke Bakkah.

Kitab Kejadian mengisahkan tentang kecemburuan yang tidak bisa ditahan oleh perasaan dan pikiran Sarah. Setiap hari dilihatnya bayi Ismael yang lucu dan keceriaan Nabi Ibrahim ketika menimang Ismael.

Kemudian dimintanya Nabi Ibrahim membawa pergi Hajar dan Ismael. Nabi Ibrahim pergi dengan membawa rombongan kecil dan beberapa ternaknya untuk bekal perjalanan. Dibawa Hajar dan Ismael ke suatu tempat yang jauh dari Hebron. Arah perjalanan tidak menuju ke Mesir, tetapi ke arah timur lalu ke selatan.

Perjalanan yang berlawanan dengan arah ke Mesir. Melawati pegunungan batu Negev. Kemudian memasuki wilayah pegunungan batu dan padang pasir ganas yang di dalam Kitab Kejadian disebut bukit Paran.

Setelah itu mengarungi jalur perbukitan Hejaz, bahkan melawati Wadi Al-Qura’. Nabi Shalih dan kaum Tsamud pernah tinggal di kawasan Wadi Al-Qura’. Namun Nabi Ibrahim juga terus melanjutkan perjalanan. Tentu Hajar dan rombongannya bertanya-tanya apakah Nabi Ibrahim pernah melewati daerah tersebut.

Tidak ada yang mengerti akan berhenti di mana. Perjalanan semakin jauh dan melewati bukit dan lembah lainnya yang mungkin belum pernah dilalui manusia. Tentu sangat mengherankan dengan arah yang dituju Nabi Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismael, apabila hanya untuk menjauhkan dari pandangan dan pertemuan dengan Sarah.

Akhirnya perjalanan justru berhenti pada dataran rendah, lembah batu dan pasir yang tandus dan gersang dikelilingi bukit batu hitam keras, tidak ada tanda-tanda pernah dihuni dan pernah dilewati manusia. Jika dihitung, jarak yang ditempuh ternyata sejauh lebih dari 1500 km dari Hebron.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here