Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-75)

VII. Nabi Ilyas, Ilyasa, Yunus, Penghancuran Haikal Sulaiman (Masjidil Aqsha), Bani Israel Terjajah dan Diperbudak Lagi.

420
Nabi Ilyas di sebuah gua di gunung Horeb (Thuwa). (Sumber: Watzegtdebijbel-nl.nl)

5. Nabi Ilyas di Gunung Horeb dan pertemuan dengan Ilyasa’.

Kitab 1 Raja-Raja 19 mengisahkan, sampai di istana Samaria, Ahab menyampaikan semua hal yang terjadi di Gunung Karmel kepada istrinya. Izebel menjadi marah dan merasa dihinakan karena para imamnya dibunuh rakyat Israel atas perintah Nabi Ilyas sehingga kemudian memerintahkan kembali pengejaran dan pembunuhan terhadap Nabi Ilyas. Mengetahui bahwa dirinya dalam bahaya, Nabi ilyas kemudian bergegas menuju wilayah kerajaan Yudea hingga sampai ke Bersyeba. Cara pelarian itu ternyata menghentikan tentara Samaria mengejar Nabi Ilyas karena tidak berani masuk ke wilayah kerjaan Yudea.

Di Bersyeba, Nabi Ilyas didatangi malaikat dan memberinya roti dan minuman. Kemudian disampaikannya perintah Allah agar Nabi Ilyas pergi ke Gunung Horeb (Thuwa) di wilayah Gurun Sinai. Roti dan minuman itu untuk memberikan kekuatan bagi Nabi Ilyas karena diperintah melakukan perjalanan jauh dan sulit. Nabi Ilyas adalah nabi yang selama itu berbuat sendirian, tidak ada yang menemaninya ke mana pun pergi.

BACA JUGA: Para Rasul dalam Peradaban (Seri ke-71)

Membutuhkan waktu sekitar 40 hari untuk melakukan perjalanan ke Sinai, dan ketika sampai ke wilayah Horeb, Nabi Ilyas menemukan sebuah gua dan kemudian beristirahat di gua tersebut. Di dalam gua tersebut, Nabi Ilyas menerima perintah untuk naik Gunung Horeb. Di Gunung tersebut Nabi Ilyas dapat berdialog dengan Allah.

Sangat mungkin, tempat dialog tersebut adalah tempat Nabi Musa berdialog dengan Allah. Nabi Ilyas diperintah Allah menuju Damsyk di wilayah Aram yang dalam perjalanannya ke wilayah wilayah tersebut akan ditemuinya seseorang yang akan menemani perjalanannya dan nantinya akan menggantikannya dalam tugas kerasulannya.

Dalam perjalanan menuju Damsyk, ketika berjalan melewati ladang, dilihatnya seorang anak muda yang sedang membajak sawah. Nabi Ilyas sudah mengetahui siapa anak muda yang ciri-cirinya telah diberitahukan kepadanya bahwa nanti akan ada seorang anak muda yang akan menemaninya dalam menjalankan tugas kenabiannya di Damsyk.

Ketika dilihatnya anak muda itu, kemudian dicopotnya jubahnya dan dilemparkannya kepada anak muda tersebut. Ternyata anak muda tersebut juga sudah memahami siapa orang yang melemparkan jubahnya tersebut yang kemudian berlari meninggalkan lembunya dan memungut jubah tersebut untuk dikembalikan kepada Nabi Ilyas.

BERSAMBUNG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here