Pancasila Sudah Final, Muhammadiyah Tak Akan Ubah Konsep Negara

547

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas menegaskan, Muhammadiyah tidak akan mengubah konsep negara Indonesia dalam bentuk lain. Bagi Muhammadiyah Pancasila sudah final.

Ia menyebut pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di Makassar, Muhammadiyah memposisikan Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah. Adanya konsep ini diharapkan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan bangsa dan negara.

“Dengan adanya konsep ini kita akan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita hadapi menyangkut kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Buya Abbas dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (11/05).

Pancasila sebagai Darul Ahdi berarti negeri yang bersepakat pada kemasalahatan. Sedangkan arti dari Wa Syahadah ialah negeri kesaksian dan pembuktian bahwa umat harus berperan aktif dalam membangun bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.

Dalam arti luas, Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah bermakna bahwa segenap anak bangsa bersepakat dalam meraih kemajuan dan keunggulan.

Buya Abbas menegaskan bahwa konsep Darul Ahdi Wa Syahadah ini sesungguhnya menegaskan komitmen keislaman dan keindonesiaan yang dipahami Muhammadiyah. Hal ini sebagai jawaban bagi masyarakat muslim yang masih mempersoalkan relasi antara Islam dengan negara yang berdasarkan Pancasila.

“Para pendiri bangsa kita telah memilih bentuk negara kita bukan kekhalifahan, bukan kesultanan, dan bukan mamlakah, tapi yang kita pilih ialah republik. Jadi, kita melihat negeri ini adalah sebagai Darul Ahdi dan Syahadah,” tutur Buya Abbas.

Dengan adanya konsep Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah, Muhammadiyah telah berhasil menemukan titik temu antara keislaman dan kehidupan berbangsa.

Muhammadiyah sadar, jika agama Islam harus menjadi ruh spiritual dalam kehidupan bernegara. Namun juga tidak menafikkan jika dalam berbangsa Indonesia juga mendapati sebuah kenyataan “Bhineka Tunggal Ika”.

“Bagi Muhammadiyah sudah jelas, bahwa Muhammadiyah tidak akan mengubah dari bentuk republik ke bentuk lain. Karena itulah kesepakatan yang telah kita buat bersama-sama terutama oleh para pendiri bangsa kita,” jelas Buya Abbas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here