Negara Mayoritas Muslim Ramai-Ramai Kecam Taliban Larang Perempuan Kuliah

509

Jakarta, Muslim Obsession – Kebijakan Taliban yang melarang perempuan Afghanistan kuliah dikecam banyak negara mayoritas Muslim. Keputusan ini membuat hak perempuan kian tertekan setelah Taliban menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani pada Agustus 2021.

Berikut lima negara mayoritas Muslim yang melontarkan kecaman tersebut.

1. Arab Saudi

Diberitakan Anadolu Agency, Kementerian Luar Negeri Saudi mengaku heran dan menyesali keputusan Taliban yang “menolak hak perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas.”

Mereka meminta Taliban untuk segera mencabut larangan yang melanggar janji rezim itu saat merebut pemerintahan Afghanistan pada 2021 lalu.

“Kementerian Luar Negeri menyatakan keheranan dan kekecewaan Kerajaan Saudi terhadap keputusan pemerintah Afghanistan yang melarang hak perempuan mengenyam pendidikan di universitas dan menyerukan membatalkan keputusan itu,” bunyi pernyataan Kemlu Saudi di Twitter pada Rabu (23/12).

2. Qatar

Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyatakan “kekhawatiran dan kekecewaan yang mendalam” atas pemberlakuan larangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Qatar meminta Taliban “meninjau kembali keputusannya agar sejalan dengan ajaran Islam mengenai hak-hak perempuan.”

3. Uni Emirat Arab

Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) juga tak ketinggalan mengkritik keputusan diskriminatif Taliban.

Mereka menganggap keputusan tersebut membahayakan upaya internasional untuk berinteraksi dengan Taliban demi mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan.

“UEA menegaskan kembali bahwa keputusan ini, serta larangan sebelumnya terhadap anak perempuan untuk mengakses pendidikan menengah, melanggar hak asasi manusia, bertentangan dengan ajaran Islam, dan harus segera dibatalkan,” bunyi pernyataan mereka, seperti dikutip The National News.

Lana Nusseibeh selaku perwakilan tetap UEA untuk PBB juga mengatakan bahwa “keputusan tersebut adalah contoh terbaru dari pembatasan yang diberlakukan terhadap perempuan dan anak perempuan sejak Agustus 2021 untuk menghapus mereka dari kehidupan publik.”

4. Turki

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu juga menyatakan kecamannya terhadap Taliban. Cavusoglu mengatakan pada Kamis bahwa larangan Taliban itu tidak sesuai ajaran Islam dan tidak “manusiawi.”

“Larangan ini tidak Islami dan manusiawi. Ini tidak benar. Insya Allah (Taliban) akan mencabut keputusan ini,” kata dia.

5. Indonesia

Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan kekhawatiran atas keputusan Taliban ini.

“Indonesia menyampaikan kekhawatiran yang mendalam dan kekecewaannya atas keputusan Taliban yang menangguhkan akses pendidikan ke universitas bagi perempuan di Afghanistan,” demikian pernyataan Kemlu RI di Twitter, Rabu (21/12).

Menurut Kemlu RI, pendidikan adalah hak fundamental bagi laki-laki dan perempuan. Indonesia pun mendesak Taliban memberikan akses pendidikan seluas-luasnya bagi perempuan di negara Asia Selatan itu.

“Indonesia sangat yakin bahwa partisipasi perempuan dalam segala bidang kehidupan masyarakat Afghanistan sangat penting bagi terwujudnya Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera,” demikian pernyataan Kemlu. (Al)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here