Mereka yang Menyebut Virus Corona Konspirasi, Dipastikan Kurang Belajar dan Kurang Baca

461

Muslim Obsession – Virus Corona telah menginfeksi manusia sudah sejak lama, yakni sekitar tahun 1960-an. Karena itu, dr. Agus Taufiqurrahman menyebut bahwa pihak yang meyakini pandemi covid-19 ini hasil konspirasi, maka mereka kurang belajar dan minim bacaan.

Ketua PP Muhammadiyah ini menjelaskan, pada kisaran tahun 2002-2003 Virus Corona menginfeksi manusia dalam bentuk wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus). Wabah ini terjadi hanya di 26 negara, dengan kasus terkonfirmasi 8.098, kematian 774, dan tingkat kematian 9,6 persen.

Selanjutnya di rentang tahun 2012-2019 Virus Corona menginfeksi lagi dalam bentuk MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus). Kejadian yang kedua ini terjadi di 27 negara, dengan kasus terkonfirmasi 2.494, kematian 858, dan tingkat kematian 34,4 persen.

Menurutnya, seperti dikutip dari laman resmi muhammadiyah.or.id., akan terlihat aneh kelompok-kelompok yang menyebut pandemi covid-19 ini akal-akalan dan hasil dari konspirasi.

Karena jika merujuk data di atas, maka terlihat jelas bahwa Virus Corona ini ada dan tetap hidup sampai sekarang karena bermutasi.

“Bagi Muhammadiyah kemudian ikhtiar menghadapi ini dianggap sebagai jihad kemanusiaan,” ucap dr. Agus di Pengajian Pimpinan Muhammadiyah-’Aisyiyah se-DIY.

Dalam menghadapi pandemi covid-19 Muhammadiyah berlandaskan pada semangat Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO).

Ruang lingkup Muhammadiyah sebagai solusi di masa pandemi meliputi keagamaan, melakukan penataan ulang rencana, pelayanan kesehatan, promosi dan preventif, sosial-ekonomi, advokasi kebijakan, hingga fundraising.

Bagi warga Muhammadiyah setelah diberikan pedoman Tuntunan Ibadah Dalam Kondisi Darurat Covid-19 oleh Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, namun masih mencari tuntunan dari yang lain, maka dr. Agus menyarankan supaya dicek lagi keberorganisasiannya.

Pada kesempatan ini dr. Agus kembali menegaskan bahwa, tuntunan ibadah yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah telah melewati prosedural yang ketat, serta merujuk kepada dalil-dalil yang difirmankan oleh Allah SWT dan sabda Nabi Muhammad SAW.

Terkait dengan semangat menolong yang dimiliki oleh Muhammadiyah, kader, serta amal usahanya juga terinspirasi dari sabda Rasul yang menyebut bahwa, menyelesaikan problem saudaranya itu lebih dicintai oleh Rasul daripada I’tikaf di Masjid Nabawi sebulan penuh.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here