Mengungkap Fosil Wanita Indonesia, Besse, Berusia 70 Abad

389

Jakarta, Muslim Obsession – Peneliti menemukan fosil wanita Indonesia yang diperkirakan berumur 7.000 tahun atau 70 abad lalu dengan nama Besse. Besse sendiri merupakan pencampuran antara manusia purba Indonesia dan dari Siberia.

Para peneliti menemukan fosil Besse dan penelitiannya telah diungkap dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature pada Agustus lalu. Temuan itu menawarkan wawasan tentang asal usul orang Papua dan penduduk asli Australia yang memiliki DNA Denisovan.

Denisovans merupakan sekelompok manusia purba yang dinamai dari sebuah gua di Siberia, tempat jenazah mereka pertama kali diidentifikasi pada 2010. Beberapa ilmuwan hanya memahami sedikit tentang mereka, bahkan detail tampilan tak diketahui secara luas.

DNA sama dengan Papua dan pribumi Australia

Para peneliti mengekstrak DNA dari bubuk tulang petrous seorang pemburu wanita muda yang terkubur di gua batu kapur Leang Panninge di Sulawesi Selatan.

Berdasarkan analisis genetik menunjukkan bahwa penjelajah pra-Neolitikum itu dikaitkan dengan berbagai penyimpangan genetik dan kesamaan morfologis yang terdapat kesamaan dengan kelompok Papua dan pribumi Australia.

Hal itu menunjukkan Besse merupakan keturunan dari orang Austronesia, yang umumnya tinggal di wilayah Asia Tenggara dan Oseania.

Sampai saat ini para ilmuwan memprediksi orang Asia Utara baru tiba di Asia Tenggara sekitar 3.500 tahun lalu. DNA dari Besse merupakan salah satu dari sedikit spesimen yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di daerah tropis.

Penemuan ini juga dapat menawarkan wawasan tentang asal usul orang papua dan penduduk asli Australia yang memiliki DNA Denisovan. Dengan begitu teori tentang migrasi dan ras manusia akan berubah. Fosil itu memberikan tanda pertama Denisovans di antara Austronesia yang merupakan kelompok etnis tertua di Indonesia.

Lokasi penemuan Besse

Dalam jurnal tersebut diungkap bahwa individu ditemukan dalam posisi tertekuk di lapisan tanah Toalean, pada kedalaman sekitar 190 sentimeter. Berdasarkan analisis karakter morfologi menunjukkan penjelajah itu berjenis kelamin wanita berusia 17 hingga 18 tahun.

Dikutip Indian Express, para peneliti menamai temuan itu Besse karena merupakan istilah bayi perempuan yang baru lahir dalam bahasa Bugis. Besse menjadi salah satu dari spesimen yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di daerah tropis. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here